Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Perang Siber Pemilu 2024, Akankah Polarisasi Politik di Pemilu 2019 Terulang?

Foto : The Conversation/Shutterstock

Ilustrasi pasukan siber.

A   A   A   Pengaturan Font

Selama lima tahun terakhir, para ilmuwan politik telah memeringatkan tentang dampak negatif polarisasi politik berbasis identitas terhadap pemerintahan demokratis, termasuk terkikisnya institusi dan norma-norma demokrasi, serta memperdalam perpecahan sosial.

Yang akan terjadi pada Pemilu 2024

Temuan sementara kami dari riset tentang Pemilu 2024 menunjukkan terjadinya eksodus pasukan siber, misalnya yang sebelumnya mendukung Jokowi pada Pemilu 2019 kini beralih mendukung capres Ganjar Pranowo, bukan mendukung capres Prabowo Subianto yang berpasangan dengan anak sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.

Di sisi lain, terjadi pula eksodus pendukung PDIP dan Ganjar yang kini beralih mendukung Prabowo karena Gibran menjadi calon wakil presidennya.

Karena sejarah dukungan mereka dan perpecahan antara kedua kubu, terjadi persaingan sengit antara pendukung. Narasi pengkhianatan dan balas dendam yang dilancarkan para elit semakin mengobarkan permusuhan di kalangan mereka sehingga menimbulkan perang siber yang tiada henti di media sosial.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top