Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Gejolak Geopolitik - Pemerintah Siapkan Langkah Mitigasi Redam Dampak Konflik

Perang Ganggu Pertumbuhan Manufaktur

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

"Tentu berbagai skenario sudah dibahas. Tentunya menjaga defisit dalam rentang diperbolehkan oleh undang-undang," kata Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, seusai menghadiri rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (16/4).

Dari sisi perekonomian, kata Airlangga, terjadi lonjakan harga minyak akibat serangan Israel ke kedutaan Iran di Damaskus dan juga terhadap retaliasi yang dilakukan Iran. Dia mengatakan Selat Hormuz dan Laut Merah menjadi simpul penting ekspedisi minyak global yang membutuhkan mitigasi atas dampak konflik di Timur Tengah terhadap peningkatan biaya angkut atau freight cost sektor pelayaran.

"Dari segi ekonomi, Laut Merah dan Selat Hormuz menjadi penting karena di Selat Hormuz itu ada 33 ribu kapal minyak dan Laut Merah sekitar 27 ribu," katanya.

Dalam kesempatan itu, Airlangga menyatakan mitigasi yang kini dilakukan adalah menjaga aset investasi yang aman di saat kondisi ekonomi dunia terguncang oleh geopolitik. "Tentu yang harus kita mitigasi adalah beralihnya aset ke safe haven, dalam hal ini dollar AS, emas, nikel, yang juga mengalami kenaikan," katanya.

Menurut Airlangga, nilai tukar dan indeks harga saham global mengalami pelemahan. "Tapi, Indonesia dibandingkan peer countries relatif masih dalam situasi aman dan tentu kita perlu melakukan beberapa kebijakan, antara lain kebijakan fiskal dan moneter, menjaga APBN dan memonitor kenaikan logistik," ujarnya.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara, Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top