Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Antisipasi Krisis - Balas AS, Tiongkok Akan Pangkas Permintaan Kedelai

Perang Dagang, Momentum Pacu Industri Substitusi Impor

Foto : KORAN JAKARTA/ONES
A   A   A   Pengaturan Font

Menurut Enny, Indonesia sebenarnya bisa melakukan proteksionisme seperti yang dilakukan AS, tapi harus dilakukan dengan sinergi di berbagai sektor. Apabila Indonesia akhirnya kesulitan mengekspor bahan baku baja ke AS, ini bisa menjadi kesempatan untuk segera mempercepat hilirisasi industriindustri hulu.

"Krakatau Steel, misalnya, berbenah untuk mengolah dan mengambil kesempatan dan keuntungan. Artinya, kita mampu melakukan berbagai substitusi impor. Kalau ini bisa diperkuat justru jadi momentum, termasuk komoditas yang rendah nilai tambah, itu sebenarnya momentum untuk melakukan hilirisasi," ungkap dia.

Direktur Pusat Studi Masyarakat (PSM) Yogyakarta, Irsad Ade Irawan, menambahkan industri substitusi impor bakal menekan kebergantungan atas impor sehingga mengurangi risiko kurs terhadap ekonomi Indonesia akibat ketidakpastian global dan ancaman pengetatan moneter oleh AS.

"Pemerintah harus fokus pada industri ini. Harus ada mapping yang jelas industri apa saja yang dibutuhkan untuk menggantikan impor dan insentifnya harus ada agar ada investasi di sektor-sektor tersebut," kata Irsad. Irsad juga menyoroti kerentanan industri nasional yang masih mengandalkan buruh murah sehingga sedikit saja gejolak akan menerima imbas pertama.

Ekspor Indonesia ke Tiongkok besar maka jika AS benar-benar menekan Tiongkok, ekspor akan terganggu pada gilirannya tidak hanya pertumbuhan yang terganggu, bahkan terancam deindustrialisasi. "Tahun kemarin ekspor kita ke Tiongkok naik 30 persen lebih. Nah, ini yang pertama akan jadi korban," tegas dia.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top