Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Peran Milenial Era Bonus Demografi

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

Kalkulasi sederhananya, jika berdasarkan hitungan deret waktu dan umur terhadap tingkat produktivitas penduduk, bangsa Indonesia hanya punya waktu sekitar 13 tahun lagi menuju bonus demografi, peluang tersebut harus benar-benar dimanfaatkan untuk memperbaiki kualitas SDM agar mampu menopang perekonomian nasional menuju tahap lebih tinggi, di antaranya menjadi bangsa maju dan sejahtera dengan pendapatan per kapita per tahun di atas 13.000 dollar AS.

Nah, secara ekonomi, waktu menuju bonus demografi 14 tahun, paling krusial dalam lembar sejarah bangsa. Jika menyia-nyiakannya, Indonesia akan tetap seperti sekarang berpendapatan per kapita 3.400 dollar AS. Setelah masa itu berakhir, dan bonus demografi pun hilang, munah pula kesempatan menjadi negara maju dan sejahtera.

Tapi harus pula diingat, bonus demografi pisau bermata dua. Penduduk usia produktif bisa menjadi modal amat berharga untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi jika menjadi pekerja di sektor-sektor bernilai tambah tinggi. Sebaliknya, mereka bisa juga mendatangkan petaka jika angkatan kerja produktif tersebut justru menjadi penganggur atau hanya bekerja di sektor-sektor tak bernilai tambah.

Jadi, itulah alasan Indonesia harus memanfaatkan sebaik mungkin periode emas tersebut. Bila gagal memanfaatkan bonus demografi, Indonesia akan terus terperangkap dalam jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap). Ini negara dengan pendapatan per kapita per tahun 2.500-13.000 dollar AS. Bahkan, sangat mungkin Indonesia "turun kasta" sebagai berpendapatan rendah (lower income) atau di bawah 2.500 dollar AS karena ekonomi nasional tidak mampu menyerap dan menyediakan lapangan pekerjaan untuk angkatan kerja yang sedang memuncak.

Kajian Penting
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top