Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Perajin Batik Kini Melek Digital

Foto : ANTARA/Galih Pradipta.

Perajin menunjukan kain batik di Rumah Batik Palbatu, Jakarta Selatan, Kamis (1/10). Pemerintah menetapkan tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional setelah UNESCO mengakui batik sebagai karya agung warisan budaya manusia dan lisan pada tahun 2009.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Sektor tekstil dan garmen di Indonesia, termasuk perajin dan pengusaha batik, kini melek digital untuk mengahdapi pandemi Covid-19 melanda.

"Sekarang memaksa kami para pelaku untuk beralih ke digital. Kami terus menjalin komunikasi, bahkan kerja sama dan membuat webinar setiap Minggu tentang batik dan donasi untuk perajin batik lokal," kata Ketua Asosiasi Pengusaha dan Perajin Batik Indonesia, Dr H. Komarudin Kudiya, melalui diskusi virtual, Kamis (1/10).

"Ada pula kerja sama dengan Google Arts and Culture untuk memasukkan batik ke lamannya. dengan ditampilkan ke Google, kita sudahdeclareke seluruh dunia kalau ini adalah batik Indonesia," ujarnya melanjutkan.

Sebagai informasi, pada bulan April, Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) menyatakan terjadi pengurangan 2,1 juta pekerja di industri tekstil dan produk tekstil (TPT).

Komarudin menyebut, saat ini terdapat banyak perajin batik rumahan (dengan modal di bawah 200 juta rupiah) di Cirebon, Jawa Barat, hingga Pekalongan, Jawa Tengah, yang harus gulung tikar karena tidak adanya permintaan. Ini juga berlaku bagi pelaku industri bordir dan tenun.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top