Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Berbagai cara dilakukan negara untuk mengurangi jejak karbon demi mengejar target emisi nol persen bersih gas rumah kaca. Salah satunya yaitu dengan cara "menyimpan" karbon yang berpengaruh pada perubahan iklim dunia.

Penyimpanan Karbon Beri Keuntungan Bagi Iklim dan Petani

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Saat ini semakin banyak petani di Amerika Serikat (AS) menanam rerumputan serealia (tanaman yang ditanam untuk dipanen biji atau bulirnya sebagai sumber karbohidrat/pati) di luar musimnya untuk mencegah erosi dan memperbaiki kesuburan tanah. Namun kini, sejumlah petani itu mempunyai alasan kuat untuk ikut serta dalam upaya memerangi perubahan iklim.
Tanaman seperti gandum hitam dan lobak yang ditanam di lahan pertanian Ohio tidak untuk dikonsumsi. Petani Rick Clifton menanamnya sebagai tanaman di luar musim setelah panen kedelai musim gugur dan sebelum penanaman pada musim semi dimulai.
Berkat nilai lingkungan yang ada, ia akan tetap menghasilkan uang sekaligus mengurangi emisi karbon di lahan miliknya. "Menanam sesuatu yang dapat tumbuh sepanjang tahun sesungguhnya menjadi tujuan utama kami, demi mendapatkan tanah yang subur," tutur Clifton saat dijumpai di lahan pertaniannya pada akhir Mei lalu.
Clifton, 66 tahun, mulai menanam tanaman penutup permukaan tanah beberapa tahun lalu untuk meningkatkan hasil panen jagung, kedelai, dan gandum. Ia membaca di Indigo Agriculture, sebuah perusahaan yang membantu bisnis dan organisasi membeli kredit karbon yang tersimpan di lahan-lahan pertanian.
Clifton meneken kontrak yang mampu membayarkan sekitar 175.000 dollar AS selama lima tahun untuk menyimpan gas rumah kaca di lahan seluas 1.214 hektare miliknya.
"Kami menyimpan sesuatu yang hijau dalam tanah sepanjang tahun. Artinya, memberi makan mikroba dan lebih banyak karbon yang diserap," kata Clifton seraya menjelaskan jika seseorang dibayar untuk melakukan hal tersebut, ia menilai itu suatu hal yang amat disayangkan jika tidak dilakukan.
"Insentif tambahan itu bagus tapi bukan hanya kebetulan saja," kata Lance Unger, yang baru-baru ini mendaftarkan 3.035 hektare lahan pertaniannya di dekat Carlisle, Indiana, untuk skema karbon tersebut seperti dilansir VoA, Kamis (10/6)
Petani generasi ketiga itu menyampaikan bahwa hal lebih penting adalah langkah-langkah penyimpanan karbon. Itu berarti hasil yang lebih besar dan keuntungan dari lahan yang dipenuhi sumber nutrisi organik.
"Ini bukan tentang uang yang dihasilkannya. Ini merupakan bagaimana kita dapat menghasilkan dan mengelola pertanian kita dengan lebih maju," jelas Lance. "Dengan demikian generasi penerus kita punya kesempatan untuk dapat kembali (ke ladang pertanian) sekaligus melakukan apa yang disukai," imbuh dia.

Perkecil Jejak Lingkungan
Indigo Agriculture merupakan salah satu dari sejumlah perusahaan yang baru-baru ini mulai menjadi perantara dalam penjualan kredit karbon lahan pertanian kepada sejumlah pembeli yang ingin memperkecil jejak lingkungannya.
Ribuan petani dengan gabungan lahan seluas 1,09 juta hektare telah menandatangani kontrak dengan Indigo untuk menerima pembayaran terkait penyimpanan gas rumah kaca.
Menurut perkiraan National Academy of Sciences, lahan pertanian dapat menyerap 250 juta metrik ton (276 juta ton) karbon dioksida dari atmosfer setiap tahun.
Saat ini semua industri berada di bawah tekanan untuk mengurangi emisi karbon, terutama dengan beralih ke energi terbarukan. Akan tetapi sektor pertanian memiliki sesuatu yang tidak dipunyai dan dilakukan kebanyakan usaha lain, di antaranya kemampuan menyerap karbon dioksida, gas penyebab penghangat iklim yang paling umum, dari atmosfer dan kemudian menyimpannya. Seperti telah kita ketahui semuanya bahwa karbon dioksida digunakan dalam fotosintesis, proses pembuatan makanan bagi tumbuhan.
Para ahli meyakini bahwa menjaga agar tanah tertutup sepanjang tahun daripada tidak ditanami pada musim dingin merupakan salah satu praktik yang dapat mengurangi emisi gas yang menaikkan temperatur Bumi sekaligus meningkatkan ekonomi pertanian, jika dibudidayakan lebih luas.
Dalam paparannya di hadapan kongres AS pada April 2021 lalu, Presiden Joe Biden menyatakan bahwa proyek seperti itu dapat membantu lingkungan dan mengamankan sejumlah lapangan pekerjaan. "Para petani menanam tanaman penutup sehingga mereka dapat mengurangi karbon dioksida di udara dan mendapatkan bayaran untuk itu," kata Biden.
Untuk itu, Biden telah memerintahkan Kementerian Pertanian AS menyusun rencana untuk menjadikan praktik tersebut secara umum sebagai upaya menjadikan industri pertanian AS mencapai emisi nol yang pertama di dunia. VoA/I-1oil


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top