Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Program Perumahan

Penyediaan Rumah Murah Perlu Ditingkatkan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong pengembang perumahan, termasuk Realestat Indonesia (REI) meningkatkan penyediaan hunian layak dan terjangkau, khususnya bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) melalui Program Sejuta Rumah (PSR). Tujuannya untuk mengurangi angka backlog kepemilikan rumah.

"Pada kesempatan yang baik ini, saya meminta REI untuk terus berkolaborasi dengan pemerintah membantu rakyat kecil untuk memiliki hunian layak yang sehat. Kemudian, perhatikan juga dampak sosial dan lingkungannya, jangan sampai setelah ada pembangunan sebuah kawasan perumahan banyak kampung di dekatnya air sumurnya kering, kampungnya jadi banjir, juga tolong diperhatikan sampahnya," kata Jokowi dalam acara Pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) XVII di Jakarta, Rabu (9/8).

Menurut Presiden, tantangan besar masih dihadapi pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan rumah di Indonesia. Angka backlog kepemilikan rumah berkisar 12,7 juta unit, dimana pertumbuhan KK baru mencapai 700- 800 ribu per tahun (Data Susenas, 2021).

Untuk menjawab tantangan tersebut terangnya, Pemerintah telah menyediakan berbagai regulasi dan fasilitas untuk masyarakat dapat mengikuti program memiliki rumah yang layak, aman, dan terjangkau, salahsatunya melalui kemudahan perizinan bagi pengembang dan dukungan penyediaan infrastruktur dasar.

Selain itu, melanjutkan skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) yang tahun ini diprogramkan untuk 220 ribu unit dengan besaran anggaran 25 triliun rupiah.

"Sekarang ini negara tanpa competitiveness dan daya saing yang baik jangan harap bisa survive. Karena persaingan antar negara saat ini sangat ketat sekali, baik memperebutkan kue ekonomi, kue investasi. Semua bersaing dan saling memperbaiki diri, kecepatan perizinan, kecepatan pelayanan, kecepatan pembebasan lahan. Karena kalau tergantung APBN gak akan bisa tumbuh, investasi menjadi kunci," kata Presiden.

Momentum Berkembang

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono berharap munas ini dapat menjadi momentum bagi seluruh anggota REI untuk makin berkembang, solid dan kuat guna menyongsong industri properti yang semakin dinamis dan penuh tantangan kedepan.

Dia menerangkan Kementerian PUPR juga mendorong peran aktif masyarakat dalam proses pembangunan rumah melalui skema padat karya serta mendorong perbankan dalam menyalurkan kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Program Sejuta Rumah pada periode 2015 - 2022 cukup memuaskan, yaitu mencapai 7,98 juta unit, sedangkan capaian pada 2023 hingga Juli sebanyak 480.438 unit.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top