Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Penyadapan Lewat Ponsel Pintar Marak, Bagaimana Solusinya?

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Modernisasi teknologi yang seharusnya bisa dimanfaatkan bagi kemudahan kehidupan orang banyak ternyata dimanfaatkan sebagian orang untuk melakukan kejahatan. Salah satu kejahatan yang marak terkait modernisasi ponsel pintar adalah penyadapan.

Ponsel pintar yang sedang disadap oleh penjahat memiliki beberapa ciri, salah satunya adalah baterai yang menjadi sumber masalah.

Baterai cepat habis dan terasa panas padahal jarang sekali digunakan bisa jadi salah satu ciri ponsel disadap. Ciri lainnya adalah sering terdengar berisik saat digunakan menelepon, kuota internet lebih cepat habis, dan muncul aplikasi yang tidak pernah kalian install di ponsel.

Selain itu, ciri ponsel yang disadap adalah muncul berbagai macam iklan di ponsel. Penyadapan ini sudah menginfeksi sekitar 1,4 juta perangkat Android di awal 2016. Serangan penyadapan ini paling banyak terjadi di negara-negara seperti India, Rusia, dan Filipina.

Beberapa cara mengatasi penyadapan yang harus dilakukan antara lain mengganti kode sandi telepon, keluar akun-akun Google atau ID Apple yang terkoneksi, keluarkan semua media sosial yang ada, nonaktifkan internet banking, dan mengeluarkan surel yang terpasang di ponsel.

Selain itu, jika sudah diketahui bahwa ponsel kalian disadap adalah dengan cara menerapkan verifikasi dua langkah, terutama pada WhatsApp. Ini merupakan salah satu langkah efektif menghindari penyadapan di WhatsApp, yaitu dengan mengamankannya dengan mengirimkan kode rahasia berupa enam angka.

Selain itu, kalian bisa mengecek International Mobile Equipment Identity (IMEI) yang ada di ponsel. Kalian bisa membuat panggilan *#06#, kemudian akan tampil nomor IMEI ponsel. Jika terdapat dua nomor IMEI, maka ponsel tersebut memang telah disadap.

Sebelumnya beredar kabar bahwa untuk mengecek adanya praktik penyadapan di ponsel bisa dicek menggunakan panggilan *#21#. Namun hal tersebut sudah dipastikan salah oleh Pakar Keamanan dan Kriptografi, Pratama Persadha.

Menurut Pratama, nomor *#21# yang digunakan untuk mengecek praktik penyadapan di ponsel adalah fitur untuk mengalihkan panggilan masuk yang ada disediakan oleh operator.

"Call forwarding atau pengalihan panggilan ini sebenarnya digunakan apabila telepon milik kita akan disambungkan ke saluran lain PSTN, mailbox, dan lain-lain," ujarnya.

Untuk menghindari penyadapan, kalian bisa melakukan beberapa langkah, mulai dari mematikan ponsel jika tidak digunakan. Mematikan ponsel bisa menjadi salah satu jurus ketika disadap, karena dalam keadaan mati si penyadap tidak akan bisa melakukan apapun.

Selanjutnya, menonaktifkan GPS di ponsel juga menjadi salah satu hal yang bisa dilakukan untuk mencegah penyadapan terhadap lokasi. Selain itu, meng-install aplikasi anti-spyware juga bisa menjadi pilihan.

Langkah terakhir, kalian bisa menghubungi layanan seluler jika si penyadap sudah benar-benar mengganggu. Kalian juga bisa meminta penyedia jasa seluler untuk menghapus memori ponsel sebagai tindakan pencegahan.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Hari Styawan

Komentar

Komentar
()

Top