![Penurunan Lifting Migas Ganggu Ekspor](https://koran-jakarta.com/images/article/penurunan-lifting-migas-ganggu-ekspor-240717083231.jpg)
Penurunan "Lifting" Migas Ganggu Ekspor
![Penurunan Lifting Migas Ganggu Ekspor](https://koran-jakarta.com/images/article/penurunan-lifting-migas-ganggu-ekspor-240717083231.jpg)
Pekerja Pertamina Hulu Mahakam melihat proses pengerjaan proyek Bekapai Artificial Lift.
Perlambatan ini terutama disebabkan oleh penurunan lifting baik minyak bumi maupun gas bumi. Rata-rata lifting minyak bumi sampai dengan semester I-2024 mencapai 561 ribu barel per hari (rbph), lebih rendah dibandingkan periode sama 2023 sebesar 605 rbph. "Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan tingkat alamiah sumur migas yang tinggi sejalan dengan fasilitas produksi migas utama yang telah menua," tulis Menkeu.
Produksi Meningkat
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memproyeksikan produksi minyak akan meningkat pada semester II-2024. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi Suryodipuro, mengatakan produksi minyak nasional pada semester I-2024 mencapai 578.272 barrel of oil per day (bopd) atau 91 persen dari target APBN 2024.
Capaian produksi itu terangnya akan meningkat pada semester II dengan masuknya kontribusi dari akselerasi pemboran sumur (termasuk program workover), salah satunya dari Banyu Urip Infill Clastic dan proyek onstream seperti lapangan Akatara dan Forel.
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya