Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Neraca Perdagangan | Rerata Produksi Minyak 561 Ribu Bph pada Semester I-2024

Penurunan "Lifting" Migas Ganggu Ekspor

Foto : ANTARA

Pekerja Pertamina Hulu Mahakam melihat proses pengerjaan proyek Bekapai Artificial Lift.

A   A   A   Pengaturan Font

Penurunan ekspor dipengaruhi oleh melemahnya ekspor migas dan nonmigas. Ekspor migas turun 13,24 persen (mtm) menjadi 1,23 miliar dollar AS, sedangkan ekspor nonmigas turun 6,21 persen (mtm) menjadi 19,61 miliar dollar AS.

"Penurunan ekspor migas disebabkan oleh penurunan lifting minyak bumi yang mencapai rata-rata 561 ribu barel per hari pada semester I-2024, turun 7,27 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu," ungkap Riefky.

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Bambang Hariyadi, mempertanyakan peningkatan cost recovery dari tahun ke tahun yang tidak dibarengi oleh kenaikan lifting migas. Bahkan lifting migas tersebut cenderung terus turun.

"Cost recovery (pemulihan biaya) mulai 2022 hingga 2023 terjadi peningkatan dari 6,1 miliar dollar AS ke 9,6 miliar dollar AS, atau sekitar 58 persen. Begitu pun dari 2023 ke 2024 yang diproyeksikan menghabiskan13,9 miliar dollar AS, sementara sejak 3 tahun lifting kita turun terus, tapi biayanya naik terus," ungkapnya dalam kesempatan terpisah.

Realisasi produksi minyak di Indonesia diakui turun hingga semester I-2024. Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dikutip dari dokumen Laporan Realisasi Semester I dan Prognosis Semester II melaporkan realisasi Pendapatan Sumber Daya Alam Migas pada semester I-2024 mencapai 55.509,7 miliar rupiah atau 50,4 persen terhadap target APBN 2024, terkontraksi sebesar 7,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top