Penurunan Defisit APBN 2022 secara Drastis Patut Diapresiasi
BERIKAN SAMBUTAN I Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutannya pada acara Outlook Perekonomian Indonesia Tahun 2023 di Jakarta, Rabu (21/12).
Dia memaparkan Indonesia berhasil memperbaiki secara signifikan neraca transaksi berjalan yang hingga kuartal III 2022 mencatat surplus 8,9 miliar dollar AS atau 0,9 persen PDB. Padahal 8 tahun lalu yakni pada 2014, Indonesia mengalami defisit transaksi berjalan sebesar 27 miliar dollar AS, dan neraca perdagangan defisit 2,2 miliar dollar AS.
Dengan kondisi saat itu, Jokowi menekankan pentingnya reformasi struktural untuk memperbaiki fundamental perekonomian. "Termasuk urusan Surat Berharga Negara. SBN saat itu 38,5 persen dikuasai oleh asing, sekarang tinggal 14,8 persen yg dikuasai asing. Karena kalau masih dikuasai asing, begitu goyah sedikit makro kita, keluar berbondong-bondong, goyah pasti kurs kita," kata Presiden Jokowi sebagaimana dikutip Antara.
Dalam kesempatan itu, Presiden juga mendorong peningkatan kemampuan domestik dengan memanfaatkan aset-aset negara dengan produktif. Sejumlah aset-aset negara yang menganggur tersebut, antara lain izin konsesi hutan dan tambang yang diberikan kepada perusahaan swasta maupun badan usaha milik negara (BUMN).
Oleh karena itu, Presiden telah memerintahkan Menteri Investasi dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk mencabut konsesi tersebut jika tidak dimanfaatkan dengan baik.
Redaktur : Redaktur Pelaksana
Komentar
()Muat lainnya