![Penting! Perlu Perubahan Skala Besar untuk Hapus Malaria](https://koran-jakarta.com/images/article/penting-perlu-perubahan-skala-besar-untuk-hapus-malaria-230427221949.jpg)
Penting! Perlu Perubahan Skala Besar untuk Hapus Malaria
![Penting! Perlu Perubahan Skala Besar untuk Hapus Malaria](https://koran-jakarta.com/images/article/penting-perlu-perubahan-skala-besar-untuk-hapus-malaria-230427221949.jpg)
Ilustrasi, Aktivitas penambangan bijih timah rakyat marak sebagai pemicu kasus malaria 2022 mencapai 123 orang atau meningkat dibandingkan tahun sebelumnya 104 kasus.
"Jangkauan terbang nyamuk Anopheles dapat mencapai 500 meter dari tempat perkembangbiakannya," jelas Dokter yang merupakan dosen ilmu kesehatan anak di Universitas Sumatera Utara (USU) itu.
Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Infeksi dan Penyakit Tropis Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu mengungkapkan pada tahun 2000 hingga 2015 jumlah penyakit malaria menurun drastis hingga 75 persen, namun setelahnya menunjukkan angka yang stagnan.
Menurutnya perlu ada pendekatan lain untuk dilakukan mengingat banyak program yang sebelumnya dilakukan terkendala akibat pandemi COVID-19 sehingga terdapat kenaikan jumlah kasus malaria setelah pandemi COVID-19.
"Banyak negara yang sudah menganggap bebas dari malaria tapi nyatanya masih terdapat kasus baru karena program mengatasi malarianya tidak diteruskan," sambungnya.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memiliki visi Indonesia Bebas Malaria pada 2030 dengan melakukan berbagai pendekatan seperti pembagian kelambu dan insektisida di desa-desa guna mencegah penyebaran penyakit malaria.
Selain itu Kemenkes juga menunjuk juru malaria desa di setiap desa di daerah endemis malaria untuk melakukan sosialisasi dan deteksi dini dalam menangani penyebaran penyakit malaria
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya