Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pakta Keamanan

Penjualan Kapal Selam Nuklir AS Bisa Memicu Perlombaan Senjata Nuklir

Foto : SOUTH KOREAN DEFENCE MINISTRY/AFP

Uji coba penembakan rudal balistik dari kapal selam Korea Selatan.

A   A   A   Pengaturan Font

SEOUL - Kementerian Luar Negeri Korea Utara, pada Senin (21/9), mengatakan aliansi baru Amerika Serikat (AS) di Indo-Pasifik dan kontrak kapal selam Washington dengan Australia baru-baru ini dapat memicu "perlombaan senjata nuklir" di wilayah tersebut.

AS pada pekan lalu mengumumkan pakta keamanan tiga arah baru dengan Australia dan Inggris, sebagai bagian dari kemitraan strategis di mana Washington akan memasok teknologi kapal selam nuklir ke Canberra.

"Ini adalah tindakan yang sangat tidak diinginkan dan berbahaya yang akan mengganggu keseimbangan strategis di kawasan Asia-Pasifik dan memicu rantai perlombaan senjata nuklir," kata media pemerintah Korea Utara, KCNA, mengutip seorang pejabat Kementerian Luar Negeri.

"Ini menunjukkan bahwa AS adalah pelaku utama yang menggulingkan sistem non-proliferasi nuklir internasional," tambah mereka.

Korea Utara, yang bersenjata nuklir, menembakkan dua rudal ke laut Rabu lalu, sedangkan Seoul berhasil melakukan uji tembak rudal balistik (SLBM) yang diluncurkan dari kapal selam, beberapa jam kemudian, menjadi negara ketujuh di dunia yang menguasai teknologi tersebut.

Uji coba Korea Selatan merupakan kemajuan strategis bagi Seoul, memperkuat kemampuan militernya untuk melawan ancaman yang ditimbulkan oleh Korea Utara, yang berada di bawah sanksi internasional untuk program senjata nuklir dan rudal balistiknya.

Namun dalam pernyataan terpisah oleh KCNA pada Senin, kepala badan ilmu pertahanan Korea Utara menyebut SLBM yang baru dikembangkan Seoul sebagai "pekerjaan yang canggung" yang tidak memiliki teknologi utama.

"SLBM buatan sendiri yang diluncurkan oleh Korea Selatan tidak akan dapat berfungsi sebagai sarana serangan yang efektif dalam perang," katanya.

Uji Coba Rudal

Serentetan uji coba rudal dan kesepakatan pertahanan bumper di Pasifik telah menyoroti perlombaan senjata regional yang semakin intensif saat persaingan Tiongkok-AS yang tumbuh.

"Sangat wajar jika negara-negara tetangga, termasuk Tiongkok, mengutuk tindakan ini sebagai tindakan tidak bertanggung jawab yang menghancurkan perdamaian dan stabilitas kawasan," kata seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Korea Utara.

Aliansi pertahanan Australia-AS-Inggris yang digagas Presiden AS, Joe Biden, secara luas dipandang bertujuan untuk melawan kebangkitan Tiongkok.

Hubungan pemerintahannya dengan Korea Utara telah menandai perubahan nada dari pendahulunya Donald Trump, yang terlibat dalam hubungan diplomatik yang luar biasa dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un. "Sikap kesepakatan ganda AS menjadi semakin nyata setelah munculnya pemerintahan baru, secara serius mengancam perdamaian dan stabilitas dunia," kata pejabat Korea Utara.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top