Pengkritik Duterte Disandera Saat Tiga Napi Berupaya Kabur dari Penjara Filipina
Leila de Lima, mantan senator dan pengkritik mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte saat dibawa polisi.
De Lima telah menjadi kritikus blak-blakan terhadap mantan presiden Rodrigo Duterte dan perang narkoba yang dilakukannya.
Dia berada di balik jeruji besi sejak 2017 atas tuduhan perdagangan narkoba yang dia dan kelompok HAM sebut sebagai olok-olok dan imbalan karena mengejar Duterte.
Sejak Presiden Ferdinand Marcos Jr mengambil alih kekuasaan pada Juni lalu, ada seruan baru dari para diplomat dan pembela HAM agar de Lima dibebaskan.
Insiden terakhir menekankan perlunya de Lima "segera dibebaskan", kata Carlos Conde dari Human Rights Watch.
Sebelum penangkapannya pada 24 Februari 2017, de Lima telah menghabiskan satu dekade untuk menyelidiki pembunuhan "pasukan kematian" yang diduga diatur oleh Duterte selama masa jabatannya sebagai walikota Kota Davao dan di hari-hari awal kepresidenannya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya