Penggunaan Mesin Penukaran Sampah Botol Plastik Diusulkan di Surabaya
Reverse vending machine (RVM) atau mesin penukaran limbah botol kemasan plastik dengan tiket sebagai alat tukar mata uang.
Foto: ANTARA/HO-AntaranewsSurabaya - Legislator Surabaya mengusulkan penggunaan reverse vending machine atau mesin penukaran limbah botol kemasan plastik dengan tiket sebagai alat tukar mata uang untuk bisa naik Suroboyo Bus secara gratis.
Anggota Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Surabaya William Wirakusuma di Surabaya, Selasa, mengapresiasi konsep Suroboyo Bus, dimana warga yang mengumpulkan botol plastik mendapatkan penghargaan naik Suroboyo Bus gratis.
"Namun, untuk mengoptimalkan hal ini maka titik pengumpulan botol atau bank sampah harus diperbanyak," katanya.
Untuk itu, Dinas Perhubungan dan Dinas Kebersihan Kota Surabaya harus mempergunakan teknologi sehingga penukaran botol menjadi lebih mudah, salah satunya adalah penggunaan reverse vending machine.
William seperti dikutip dari Antara menjelaskan bahwa dengan mesin tersebut maka botol akan dipindai dan setelah itu dipipihkanatau dicacah, mesin kemudian akan memberikan nota yang bisa dipakai untuk naik Suroboyo Bus atau bisa ditukarkan dalam bentuk uang .
"Dengan kemajuan teknologi juga bisa hasil penukaran botol tersebut langsung dimasukkan ke e-money, mesin ini bisa ditempatkan di kelurahan atau bekerja sama dengan minimarket seperti yang ada di Jerman," kata Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD Surabaya ini.
William kemudian melanjutkan bahwa adanya mesin tersebut di setiap kelurahan atau berbagai toko swalayan akan mendorong warga untuk memilah dan menukarkan botolnya dari pada dibuang atau masuk ke dalam saluran air.
"Selain itu juga bisa mendorong warga untuk menggunakan transportasi umum ke depannya, karena pembayaran dilakukan bisa dilakukan dengan menggunakan e-money dari hasil penukaran botol tersebut," kata alumnus salah satu perguruan tinggi di Jerman ini.
Menurutnya, mesin reverse vending machine ini sudah digunakan di Jerman sejak tahun 2000. Bahkan di Jerman, tiap jenis botol memiliki harga yang berbeda-beda sesuai dengan bentuk dan ukurannya. Botol pun secara otomatis akan dipisahkan dan dipres atau dicacah sehingga akan memudahkan proses daur ulang.
"Penggunaan mesin ini dapat berdampak langsung pada dua hal sekaligus, pengolahan sampah dan mendorong warga untuk menggunakan transportasi umum," katanya.
Berita Trending
- 1 Ini Solusi Ampuh untuk Atasi Kulit Gatal Eksim yang Sering Kambuh
- 2 Kenakan Tarif Impor untuk Menutup Defisit Anggaran
- 3 Penyakit Kulit Kambuh Terus? Mungkin Delapan Makanan Ini Penyebabnya
- 4 Perkuat Implementasi ESG, Bank BJB Dorong Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan
- 5 Jangan Masukkan Mi Instan dalam Program Makan Siang Gratis
Berita Terkini
- Pasca Erupsi Gunung Lewatobi Laki-Laki, Penerbangan Beroperasi Kembali
- Pemerintah Perlu Membuat Masterplan jika Rendang Diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda
- Jaga Daya Tahan Tubuh pada Masa Pancaroba dengan Cukup Asupan Sayur dan Serat
- Arne Slot Sebut Arsenal, Chelsea, dan City Pesaing Utama Liverpool dalam Perburuan Gelar Liga Inggris
- Gap Permintaan dan Produksi Melebar, Harga CPO Dunia Meroket