Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Kamis, 02 Jan 2025, 03:06 WIB

Penggunaan AI untuk Kesehatan Harus Bijak

Foto: Istimewa

JAKARTA - Penggunaan Artificial Intelligence (AI) seperti Chat GPT untuk mengakses informasi kesehatan harus bijak. Chief of Technology Transformation Office, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Setiaji, menilai informasi dari AI hanya sebatas titik awal pencarian dan bukan sebagai dasar untuk tindakan pengobatan atau menganggapnya sebagai sebuah diagnosis medis.

“Setiap informasi yang diperoleh harus melalui proses validasi lebih lanjut oleh dokter atau tenaga kesehatan profesional,” ujar Setiaji, dalam keterangan resminya, Rabu (1/1).

Dia menyebut, meskipun AI dapat memberikan jawaban yang terlihat meyakinkan, teknologi tersebut tidak mampu mempertimbangkan kompleksitas faktor yang memengaruhi kondisi kesehatan individu. Tidak semua jawaban yang dihasilkan oleh chatbot berbasis AI akurat atau relevan untuk setiap situasi klinis.

1735746455_811ae26c2c9238aa947d.jpeg

“Ini menekankan pentingnya untuk tidak terlalu bergantung pada jawaban yang diberikan oleh AI tanpa melakukan verifikasi lebih lanjut,” ucapnya.

Setiaji mengungkapkan, teknologi AI beroperasi berdasarkan algoritma yang menggeneralisasi data untuk menghasilkan jawaban yang paling mungkin terjadi. Dalam konteks klinis, gejala serupa dapat berasal dari berbagai penyakit. “Tanpa pemeriksaan fisik, tes laboratorium, dan analisis kontekstual lebih lanjut oleh dokter, diagnosis yang dihasilkan AI tersebut bisa saja menyesatkan,” tuturnya.

Setiaji mengingatkan masyarakat agar berhati-hati mengikuti saran pengobatan dari AI. Tanpa penilaian klinis yang tepat, saran tersebut dapat berisiko dan membahayakan kesehatan.

Juru Bicara Kemenkes, Widyawati, menambahkan bahwa penggunaan teknologi AI untuk akses informasi kesehatan hanya sebagai pelengkap. Masyarakat tetap harus berkonsultasi dengan tenaga medis apabila mengalami ­gejala sakit.  ruf/S-2

Redaktur: Sriyono

Penulis: Muhamad Ma'rup

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.