Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pengembangan Sumber Daya Manusia, Sistem Irigasi, dan Teknologi untuk Distribusi/Pemasaran Hasil Pertanian

Foto : ISTIMEWA

Guru Besar Teknik dan Manajemen Irigasi FTP UGM, Penggagas dan Penggerak Gerakan Irigasi Bersih (GIB), Pembina Paguyuban Petugas OP Indonesia

A   A   A   Pengaturan Font

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa meskipun dalam kondisi apa pun, termasuk adanya pandemi, petani juga masih tetap pergi ke sawah karena rakyat umum harus bisa makan. Sawah itu sebenarnya merupakan kantor usaha petani dan itu perlu dipahami bahwa petani itu selalu akan bekerja secara mandiri tanpa disuruh siapa pun termasuk pemerintah.

Oleh sebab itu, tidak heran apabila sektor pertanian tetap dapat berkontribusi positif terhadap PDB baik tahun 2020 maupun kuartal I tahun 2021 sehingga diharapkan bahwa sektor pertanian akan tetap dapat memberikan pertumbuhan kontribusi sebesar 3,3-4,2 persen lebih tinggi dari capaian tahun lalu yang menyentuh angka 1,75 persen . Tahun 2020 yang lalu sektor pertanian memberikan kontribusi positif sebesar terhadap PDB sebesar 19,88 persen (Antaranews.com. 10 Maret 2021).

Perlu disadari bahwa kontribusi sistem pertanian terhadap PDB juga didukung oleh adanya sistem irigasi teknis yang bagus. Saat ini, lahan pertanian beririgasi mencakup sekitar 7,2 juta ha tersebar di seluruh Indonesia terdiri atas irigasi permukaan, irigasi rawa, dan irigasi pompa tersebar pada beberapa kewenangan pengelolaan pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten.

Dari sudut ilmu sistem analisis, pengelolaan irigasi dapat dijabarkan atas lima pilar dan terdiri atas ketersediaan air, infrastruktur, tata kelola, institusi, dan sumber daya manusia serta dipengaruhi lingkungannya, baik ekologis maupun strategis yang selalu berubah secara dinamis.

Ketersediaan air pada saat daerah aliran sungai (DAS) memerlukan banyak perhatian karena ketersediaan yang semakin lama semakin kritis. Data Kementerian lingkungan Lingkungan Hidup (KLHK) menunjukkan terdapat 14 juta hektare lahan kritis di Indonesia. DAS rusak mencakup 17.000 dan sebanyak 2115 buah DAS harus segera dilakukan rehabilitasi (CIBN.com, 25 Maret 2018).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top