Pengaruh Perubahan Proses Persalinan
Foto: istimewaElemen seperti ukuran dasar panggul, ketebalan dan sifat bahan jaringan konstan semuanya merupakan faktor risiko klinis penting yang mendominasi. Studi empiris yang dilakukan dapat bermanfaat pada studi gangguan dasar panggul yang dialami oleh perempuan.
"Temuan kami tentang pengaruh bentuk dasar panggul pada responnya terhadap tekanan sangat kuat sehubungan dengan pilihan ukuran dan bahan. Nilai absolut dari perpindahan, regangan, dan tegangan jelas akan berubah menurut ukuran, ketebalan atau bahan," kata salah satu peneliti sekaligus penulis laporan Ekaterina Stansfield dari Departemen Biologi Evolusioner, Universitas Wina.
Sesuai dengan hipotesis, tim menemukan bahwa kemampuan untuk menahan tekanan memang dipengaruhi oleh bentuk dasar panggul perempuan, yang dibatasi oleh jalan lahir bagian bawah. Untuk model datar dan ellipsoid, bentuk melingkar menyebabkan perpindahan tertinggi.
Penyimpangan dari sirkularitas baik dalam arah anteroposterior atau mediolateral sama-sama mengurangi deformasi, tegangan dan regangan. Perilaku simetris ini dihasilkan dari simetri geometris model datar dan ellipsoid serta dari sifat material isotropik yang diadopsi di sini.
Pada manusia, postur tegak yang seimbang membutuhkan tulang belakang yang melengkung, terutama lordosis lumbal yang jelas (kelengkungan tulang belakang bagian bawah ke dalam), yang membawa pusat massa tubuh bagian atas di atas garis yang menghubungkan kedua sendi pinggul. Dengan cara ini, tubuh diputar pada sendi pinggul dan seimbang secara anteroposterior.
Pada akhir kehamilan, lordosis lumbal bahkan lebih meningkat untuk menyeimbangkan berat perut tambahan. Jumlah kelengkungan tulang belakang, bagaimanapun, dibatasi oleh ukuran, kekuatan dan irisan tubuh vertebral serta oleh adaptasi yang diperlukan dalam otot-otot tulang belakang.
Seperti diketahui bahwa sudut lordotik yang besar meningkatkan regangan geser anterior pada vertebra dan diskus intervertebralis dan membawa pusat massa ke anterior pelat ujung sakral, yang keduanya berhubungan dengan nyeri punggung kronis, spondylolisthesis (perpindahan vertebra) dan herniasi diskus.
"Hasil kami memberikan penjelasan evolusioner baru untuk bentuk bengkok dari jalan lahir manusia. Kami menunjukkan bahwa bentuk kompleks ini telah muncul sebagai kompromi evolusioner terhadap berbagai gaya selektif antagonis yang bekerja pada panggul," tutur Stansfield.
Saluran lahir bawah yang lebih oval ke anteroposterior akan menguntungkan untuk stabilitas dasar panggul tetapi tidak menguntungkan untuk persalinan. Pada saat yang sama, lubang masuk oval anteroposterior akan memudahkan partus dengan menghindari rotasi kompleks janin tetapi akan membahayakan stabilitas struktural postur tegak dan gerak. SB/hay
Berita Trending
- 1 Kasad: Tingkatkan Kualitas Hidup Warga Papua Melalui Air Bersih dan Energi Ramah Lingkungan
- 2 Trump Menang, Penanganan Krisis Iklim Tetap Lanjut
- 3 Tak Tinggal Diam, Khofifah Canangkan Platform Digital untuk Selamatkan Pedagang Grosir dan Pasar Tradisional
- 4 PLN Rombak Susunan Komisaris dan Direksi, Darmawan Prasodjo Tetap Jabat Direktur Utama
- 5 Sosialisasi dan Edukasi yang Masif, Kunci Menjaring Kaum Marjinal Memiliki Jaminan Perlindungan Sosial
Berita Terkini
- Ini Rute Khusus ke Lokasi Debat Ketiga Pilkada Jakarta pada Minggu
- Bentuk Generasi Muda Jakarta Siap Kerja, Pasangan RIDO Siapkan Program LAKSA
- Ini Cuplikan Tema Debat Ketiga Pilkada DKI
- Cagub DKI Ridwan Kamil Siap Jabarkan Solusi Tata Kota Pada Debat Ketiga
- Keren, Kepulauan Seribu Promosikan Destinasi Wisata Melalui Aksi Jaga Lingkungan