Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pengabdian Membangun Antropologi Indonesia

A   A   A   Pengaturan Font

Penelitian-penelitian peraih gelar profesor dari Universitas Jagiellonian, Polandia, ini yang terkait perkembangan ragawi di Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1966-1967 untuk disertasi dan habilitasinya. Hasil penelitiannya menyumbangkan pemikiran baru mengenai etnogenesis wilayah Indonesia. Prof Glinka menempatkan diri sebagai biarawan, sekaligus ilmuwan yang pro-evolusi. Ia menulis sendiri pendapatnya atas perdebatan tersebut dalam bab "Prof Glinka dan Teori Evolusi" (hlm 76--90).

Ahli 9 bahasa ini membesarkan program studi peminatan antropologi ragawi di Unair, satu-satunya di Indonesia, dengan menyiapkan kader mudanya secara terukur dan visioner. Ia sukses meneruskan estafet antropologi ragawi kepada tiga asisten perempuannya. Menerima tawaran di Unair, ia juga sadar 99 persen muridnya adalah muslim, begitu pula kolega-koleganya. Membawa label 'misionaris' yang tugasnya dianggap membaptis orang, Prof Glinka menerjemahkan misi misionarisnya bukanlah untuk itu.

Baginya kotbah tak selalu harus diterjemahkan sebagai kredo satu-satunya para biarawan. Dia justru menganggap seorang pastor muncul di universitas negeri juga sebuah kotbah. Kedatangannya untuk mendidik dan membangun bangsa Indonesia meruntuhkan sekat-sekat antaragama. Maka ketika dia dituduh mengkristenkan mahasiswanya dan sempat akan diusir dari Unair pada tahun 1998, mahasiswa-mahasiswa muslimnyalah yang "menyelamatkannya" dengan berdemo di depan kantor rektorat (hlm 220).

Di Indonesia, minat terhadap ilmu antropologi masih minim karena dianggap tidak penting, sehingga masa depannya kurang menjanjikan. Bagian kedua buku ini khusus memperkenalkan dunia antropologi ragawi dan implementasinya di Indonesia.

Sebagai negara berpenduduk 230 juta jiwa, dengan kondisi geografis luas, berpulau-pulau dan berada di daerah rawan bencana, ragam subdisiplin antropologi ragawi memiliki peran penting. Contohnya antropologi forensik yang menjadi bagian Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri untuk identifikasi jenazah korban bencana alam, kecelakaan, atau kriminalitas yang sulit dikenali.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top