
Penemuan Fosil Manusia Purba di sekitar Bengawan Solo, Menbud Fadli Zon: Indonesia sebagai Saksi Perjalanan Evolusi Manusia
Menteri Kebudayaan Fadli Zon saat memberikan sambutan secara virtual dalam acara diskusi bertajuk "Penemuan Pithecantropus Erectus Dubois dari Trinil: Menguak Misteri Evolusi Manusia" yang digelar di Jakarta, Senin (17/2).
Foto: antara fotoJAKARTA - Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menegaskan bahwa Indonesia merupakan saksi perjalanan evolusi manusia melalui penemuan fosil manusia purba Pithecanthropus Erectus yang ditemukan oleh Eugene Dubois di sekitar Bengawan Solo.
“Penemuan Pithecanthropus Erectus adalah pencapaian transformatif, menempatkan Indonesia dalam peta penting penelitian manusia purba," ujar Fadli Zon saat memberikan sambutan secara virtual dalam acara diskusi bertajuk "Penemuan Pithecantropus Erectus Dubois dari Trinil: Menguak Misteri Evolusi Manusia" yang digelar di Jakarta, Senin (17/2).
Menbud Fadli Zon menyampaikan, penemuan fosil manusia purba tersebut tidak hanya menjadi bagian penting dalam sejarah sains, namun juga menempatkan Indonesia sebagai titik pijakan utama dalam kajian paleoantropologi global.
- Baca Juga: ITB Dukung Pembatalan Kampus Kelola Tambang
- Baca Juga: Program Posyandu untuk Cegah “Stunting”
Ia mengingatkan bahwa Indonesia menyimpan kekayaan warisan fosil manusia purba yang luar biasa, termasuk temuan Homo Erectus dan karya ekspresi manusia prasejarah lainnya yang ditemukan di berbagai wilayah, seperti di Maros, Pangkep, dan Sumatera.
Fadli menyoroti temuan 702 lukisan purba di Maros yang berusia lebih dari 52 ribu tahun, yang menjadikannya lukisan purba tertua di dunia.
Menurut dia, dengan banyaknya temuan ini maka Indonesia telah menjadi negara yang sangat penting dalam pengembangan ilmu paleoantropologi.
Fadli juga menekankan bahwa Indonesia memegang peran strategis dalam memahami perjalanan panjang evolusi manusia.
Hal ini tidak luput dari peran Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) yang berkolaborasi bersama Kementerian Kebudayaan dalam diskusi bertajuk "Penemuan Pithecantropus Erectus Dubois dari Trinil: Menguak Misteri Evolusi Manusia" sebagai ajang untuk mengeksplorasi pertanyaan mendalam tentang sejarah dan identitas manusia.
Ia berharap agar kolaborasi antara para ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu, termasuk antropologi dan arkeologi, terus digalakkan untuk menjaga dan melestarikan situs-situs prasejarah di Indonesia, yang merupakan bagian integral dari jati diri dan sejarah bangsa.
“Ini menegaskan bahwa Indonesia bukan hanya menjadi bagian kecil dalam sejarah evolusi manusia. Kita dapat memperkuat pemahaman dunia tentang warisan budaya kita, serta menggali lebih dalam peran Indonesia dalam evolusi manusia,” kata Fadli Zon.
Redaktur: Sriyono
Penulis: Sriyono
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Cegah Tawuran dan Perang Sarung, Satpol PP Surabaya Gencarkan Patroli di Bulan Ramadan
- 2 Gawat, Kredit Macet Pinjol Kian Mengkhawatirkan, Jumlahnya Sangat Fantastis
- 3 AWS Dorong Inovasi Melalui Pendidikan Berbasis STEAM
- 4 Gagal Eksplorasi, Kampus Urung Kelola Tambang
- 5 KLH dan Norwegia Bahas Perluasan Kerja Sama Bidang Lingkungan
Berita Terkini
-
Miris! Gara-gara Masyarakat Kurangi Pengeluaran, Toko Buku di Tokyo yang Berusia Seabad Tutup
-
Banjir Merusak Tanggul Sepanjang 30 Meter di Boalemo
-
Nelayan Doa Syukur Terbongkarnya Pagar Laut
-
Grossi: IAEA akan Lebih Sering Pantau Air Olahan dari PLTN Fukushima
-
BPOM Ungkap Dua Modus Baru Penyebaran Kosmetik Ilegal