Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Penelitian Ungkap Risiko Depresi Meningkat saat Perimenopause

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Seorang dokter kandungan-ginekolog di Atlantic Health System di Clark, New Jersey, analisis saat ini memberikan kontribusi pada bukti yang menunjukkan bahwa wanita mungkin lebih rentan terhadap masalah kesehatan mental dan emosional yang serius ketika mereka bertransisi ke masa menopause.

"Penelitian ini memvalidasi apa yang sudah lama dirasakan oleh banyak perempuan - mungkin ada sesuatu yang terjadi pada tubuh kita yang menyebabkan episode depresi," ujar Dr. Naqvi, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

Perimenopause berarti "sekitar menopause" dan mengacu pada tahun-tahun transisi sebelum menopause. Menopause terjadi selama 12 bulan pertama ketika seorang wanita tidak mengalami menstruasi tanpa alasan yang berhubungan dengan kesehatan. Pasca-menopause dimulai setelah seorang wanita tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut.

Perimenopause biasanya dimulai pada pertengahan usia empat puluhan, 8 hingga 10 tahun sebelum menopause, menurut Cleveland Clinic. Karena kadar hormon berfluktuasi, aliran menstruasi dan panjang siklus mungkin mulai berubah. Gejalanya meliputi hot flashes, keringat malam, kekeringan pada vagina, sakit kepala, sulit tidur, dan perubahan suasana hati.

"Menopause bukan hanya peristiwa yang terjadi secara tiba-tiba di usia 50 tahun; ini adalah evolusi bertahap dari tubuh kita. Kita tidak sama di usia 25 tahun dengan usia 45 tahun," tutur Dr. Naqvi.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top