Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Penelitian Ungkap Risiko Depresi Meningkat saat Perimenopause

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Perubahan suasana hati yang disebabkan oleh kadar hormon yang berfluktuasi dapat menjadi gejala perimenopause, yaitu masa transisi dalam kehidupan wanita menuju menopause. Sebuah penelitian besar menemukan bahwa tantangan emosional dan kesehatan mental ini bisa menjadi sangat serius, dengan risiko depresi meningkat hingga 40 persen.

"Gejala depresi sangat umum terjadi pada tahap kehidupan ini," kata penulis senior Roopal Desai, PhD, seorang peneliti di departemen psikologi pendidikan dan kesehatan klinis di University College London, Inggris, dikutip dari Everyday Health, Rabu (15/5).

"Semoga penelitian kami akan mendorong perempuan untuk merasa lebih nyaman untuk membicarakannya dan mengakses bantuan dan dukungan yang tepat," tambahnya.

Hasil penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Affective Disorders ini didasarkan pada data dari tujuh penelitian yang melibatkan lebih dari 9.000 perempuan dari seluruh dunia. Usia peserta berkisar antara 35 hingga 50 tahun pada awal penelitian dan periode tindak lanjut bervariasi dari 3 hingga 30 tahun.

Gejala depresi ditentukan dengan menggunakan evaluasi yang dilaporkan sendiri yang terstandardisasi yang menimbang faktor-faktor seperti kurangnya minat untuk melakukan sesuatu, masalah tidur, dan perasaan mood yang rendah. Tidak ada peningkatan risiko depresi yang diamati pada wanita pascamenopause dibandingkan dengan wanita premenopause, menurut penelitian tersebut.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top