Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Peneliti Ungkap Pandemi Covid-19 Bisa Mengubah Kepribadian Seseorang

Foto : Istimewa

Ilustrasi.

A   A   A   Pengaturan Font

Menariknya, selama fase awal pandemi Covid-19 sekitar Maret hingga Desember 2020, kepribadian relatif stabil dengan hanya sedikit penurunan neurotisisme dibandingkan dengan sebelum pandemi. Meskipun mengejutkan, ini konsisten dengan bukti anekdotal bahwa kecemasan, yang merupakan salah satu aspek inti dari neurotisme, menurun di awal pandemi di antara individu yang biasanya menderita kecemasan. Ketua penelitian Angelina menjelaskan penurunan neurotisisme terjadi karena Covid-19 "memberikan alasan" untuk perasaan cemas dan membuat orang cenderung tidak menyalahkan watak mereka sendiri.

"Meskipun pandemi membuat stres semua orang, itu mengganggu tugas normatif masa dewasa muda (30-64 tahun), seperti sekolah dan transisi ke dunia kerja dan bersosialisasi dan mengembangkan hubungan (...) ini spekulatif karena kami tidak mengukur alasan perubahan," bunyi jurnal penelitian.

Walau begitu, pengurangan neurotisisme telah menghilang pada paruh kedua pandemi Covid-19 atau periode 2021-2022, dan digantikan dengan penurunan ekstraversi, keterbukaan, keramahan, dan kesadaran dibandingkan kepribadian sebelum pandemi. Perubahannya sekitar sepersepuluh dari standar deviasi, setara dengan ukuran fluktuasi yang biasanya terlihat selama satu dekade kehidupan.

Negatifnya, orang dewasa yang lebih muda atau berusia 18-30 tahun menunjukkan kedewasaan yang terganggu karena meningkatnya neurotisisme dan mengalami penurunan dalam keramahan dan kesadaran. Bukti saat ini menunjukkan sedikit penurunan neurotisme di awal pandemi berumur pendek dan perubahan merugikan pada sifat-sifat lain muncul seiring waktu. Jika perubahan ini bertahan lama, para peneliti meyakini bukti ini menunjukkan bahwa peristiwa stres di seluruh populasi dapat sedikit mengubah kepribadian, terutama pada orang dewasa di bawah 30 tahun.

"Orang dewasa yang lebih muda menjadi lebih murung dan lebih rentan terhadap stres, kurang kooperatif dan percaya, dan kurang terkendali dan bertanggung jawab," bunyi jurnal penelitian tersebut.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top