Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Peneliti Kembangkan Obat Baru Antimalaria

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Para peneliti dari Liverpool School of Tropical Medicine, menunjukkan potensial besar obat antimalaria yang benar-benar baru dalam membunuh nyamuk. Obat ini juga sensitif untuk menarget parasit dan mengurangi penyebaran malaria.

Tim ini bekerja dengan Kenya Medical Research Institute (KEMRI), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat serta rekan-rekan peneliti lain dari seluruh dunia. Mereka melakukan uji coba terkontrol secara acak di Kenya bagian barat.

Hasil penelitian yang didanai oleh Malia Eradication Scientific Alliance (MESA) ini diterbitkan di salah satu jurnal medis terkemuka di dunia The Lancet Infectious Diseases.

Dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa menambahkan dosis tinggi ivermectin yakni golongan obat endektosida ke antimalaria dihydroartemisinin-piperaquine (DP) memiliki efek besar dan jangka panjang pada kematian nyamuk.

Menno Smit yang terlibat dalam penelitian ini mengatakan bahwa pendekatan ini adalah jenis intervensi yang sepenuhnya baru yang dapat dikampayekan ke masyarakat luas dengan obat-obatan antimalaria. "Misalnya saja pemberian obat massal dan kemoprevensi malaria musiman untuk membunuh nyamuk dan parasit," kata Smit.

Smit mengatakan, timnya bekerja dengan rekan-rekan dari Imperial College London dan memprediksi bahwa penambahan ivermectin dosis tinggi meningkatkan dampak pada pengurangan malaria hingga 61 persen. Ivermectin adalah obat antiparasit dan dalam dosis yang lebih rendah secara luas digunakan dalam pengobatan penyakit tropis lainnya. Pengunaannya dianggap aman hingga dosisnya ditingkatkan hingga 10 kali dosis standar.

Tim ini juga menggabungkannya dengan obat malaria DP yang secara rutin digunakan dalam pemberian obat massal di banyak negara endemik malaria. Mereka menemukan bahwa program tiga hari dari ivermectin 300 dan 600 mcg / kg / hari aman dan secara rutin mampu membunuh nyamuk. Hasil ini menunjukkan bahwa ivermectin memiliki potensi sebagai alat baru untuk pengendalian dan eliminasi malaria.

nik/berbagai sumber/E-6

Komentar

Komentar
()

Top