Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bencana Alam

Pendidikan Mitigasi Dilakukan sejak Dini

Foto : ANTARA/Puspa Perwitasari

SIMULASI SIAGA BENCANA - Presiden Joko Widodo meninjau simulasi terjadinya gempa bumi saat menghadiri Program Tagana Masuk Sekolah dan Kampung Siaga Bencana di SDN Panimbang Jaya 1, Pandeglang, Banten, Senin (18/2).

A   A   A   Pengaturan Font

PANDEGLANG - Presiden Joko Widodo berharap pendidikan kebencanaan terus dilakukan dan disosialisasikan sejak dini, terutama di daerah-daerah yang rawan bencana. "Ini akan dilakukan di semua provinsi yang rawan bencana. Diutamakan, diprioritaskan yang rawan bencana," ucap Presiden saat meninjau simulasi program Taruna Siaga Bencana (Tagana) Masuk Sekolah, di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Panimbang Jaya 1, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, Senin (18/2).

Presiden dalam kunjungan kerja didampingi Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasastima, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Kepala BNPB Doni Monardo, dan Gubernur Banten Wahidin Halim. Presiden juga meninjau para pengajar memberikan pendidikan kebencanaan kepada siswa-siswi.

Selanjutnya, Presiden melihat para siswa dilatih untuk tanggap dalam merespons sirene tanda bencana berbunyi. Dan, benar saja saat sirene dibunyikan, mereka tampak tertib mengikuti semua instruksi dan berkumpul di titik kumpul yang telah ditentukan. Presiden pun mengaku senang melihat para siswa yang tanggap ketika mengikuti simulasi bencana.

Menurutnya, yang paling penting, pendidikan kebencanaan ini telah dimulai. Tagana ini adalah salah satu upaya pendidikan mitigasi bencana. Dalam kesempatan itu, Presiden mengatakan bahwa radar untuk memantau tsunami telah dipasang di Serang. "Nanti akan dilanjutkan dengan dua lagi di tempat yang lain, tapi masih bulan Maret, nunggu. Satu-satu ini kita selesaikan," jelas Presiden.

Selanjutkan, Presiden memerintah segera diselesaikan rumah warga yang terdampak tsunami Selat Sunda pada 22 Desember 2018 lalu agar segera diselesaikan. Kepala Negara mengaku telah memerintahkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo.

"Di sini ada 800-an rumah yang tadi sudah diputuskan dengan Ibu Bupati, dengan Pak Gubernur, dengan Pak Kepala BNPB untuk diberikan dalam bentuk uang saja. Sehingga mereka bisa cepat dikerjakan di lapangan dan saya sudah setuju tadi," tutup Presiden.

fdl/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Muhamad Umar Fadloli

Komentar

Komentar
()

Top