Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pendidikan Era "Post-Truth"

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

Di negara maju, kebutuhan terhadap TI memupuk spirit pascakebenaran untuk mengeksplorasi berbagai inovasi. Misalnya, Bill Gates (Microsoft), Steve Jobs (Apple), Larry Page dan Sergey Brin (Google), serta Mark Zuckerberg (Facebook).

Sayangnya, generasi Z Tanah Air belum mampu menunjukkan gebrakan inovatif layaknya negara maju. Hal tersebut terlihat dari polemik rendahnya kualitas pendidikan yang masih mengakar, mengingat pendidikan merupakan garda terdepan sebagai barometer kemajuan sebuah bangsa.

Sungguh ironis, berdasarkan data UNESCO (2000) peringkat Indeks Pengembangan Manusia, kualitas pendidikan Indonesia masih sangat memprihatinkan. Dari 174 negara, Indonesia menempati urutan ke-102 (1996), 99 (1997), ke-105 (1998), dan ke-109 (1999). Sedangkan pada tahun-tahun sebelumnya, di kawasan Asia, kualitas pendidikan Indonesia berada pada urutan paling buncit dari 12 negara. Lebih tragis lagi, mutu pendidikan tinggi tanah air juga mengalami kemerosotan tajam.

Temuan data Times Higher Education pada University Rankings 2015-2016, Indonesia hanya menempatkan satu PTN, Universitas Indonesia, pada urutan ke-601 dari 800 PTN dunia. Pada level Asia Tenggara, Indonesia hanya bertengger pada posisi ke-11. Kita jauh tertinggal dari negara-negara tetangga.

Meski begitu, mewujudkan generasi Z yang melek informasi guna mendongkrak mutu pendidikan tanah air justru terganjal berbagai kendala dan kepentingan tertentu. Di sinilah sebenarnya salah kaprah orientasi pendidikan nasional yang secara dramatis mengalami kegagalan dalam mengaktualisasikan generasi Z.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top