Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pendidik di Tahun Politik

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

Banyak Suara

Jadi, banyak suara yang dapat dikeruk kandidat kepala daerah atau capres jika berhasil menggoda pendidik menjadi tim suksesnya. Selain eksistensi pendidik yang berdiri otonom, ada juga ikatan atau organisasi keguruan yang bisa dijadikan ladang pendulang suara. Misalnya, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Organisasi ini juga memiliki ranting yang menjalar sampai tingkat kecamatan. Selain itu, ada juga Ikatan Guru Indonesia, Federasi Serikat Guru Indonesia, Federasi Guru Independen Indonesia. Mereka memang tidak seberapa. Akan tetapi jika organisasi keguruan dapat "dipolitisasi" dengan berbagai kontrak politik, bisa jadi suara mereka sangat menentukan.

Apalagi, sejauh ini keberadaan pendidik non-PNS kerap kali tercekik oleh persoalan kesejahteraan. Jika ada kandidat mampu meyakinkan mereka, bukan tidak mungkin bisa menjadi pundi-pundi suara di pilkada ataupun pilpres.

Menjadi pendidik memang sangat dilema. Di satu sisi, jika berperan aktif di dunia politik atau bahkan menjadi tim sukses dan menang, kariernya akan cemerlang. Di sisi lain, jika seorang guru tidak larut dalam politik kekuasaan, bisa jadi kariernya biasa-biasa saja. Bahkan posisi pendidik yang sudah nyaman, namun tidak ada membantu penguasa, lambat laun akan diganti yang memenangkan penguasa. Lalu, bagaimana seharusnya posisi pendidik di tahun politik?
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top