Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Urbanisasi l Pendataan Kependudukan Tidak Boleh Pandang Bulu

Pendatang Harus Berketerampilan

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan tidak ada larangan bagi warga Indonesia yang ingin berpindah domisili, karena Jakarta terbuka bagi semua warga negara Indonesia.

JAKARTA - Mulai tahun ini tidak ada operasi yustisi (justicia) atau kependudukan. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menjadikan Jakarta sebagai kota yang setara untuk semua golongan.

"Mulai tahun ini, tidak ada lagi istilah operasi, yang ada adalah pelayanan jasa kependudukan untuk mereka-mereka yang bekerja di Jakarta. Nah, kita semua ingin ini semua berjalan dengan baik," kata Anies Baswedan di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Kamis, (30/5)

Anies menegaslan tidak akan melarang pendatang baru yang biasanya banyak bermunculan seusai Lebaran. Anies menegaskan Jakarta terbuka bagi semua warga negara Indonesia.

"Sejak tahun lalu, kami tidak lagi mengadakan operasi pemeriksaan yustisi. Mengapa? Ibu Kota adalah milik seluruh Indonesia," kata Anies.

Anies menuturkan tidak ada larangan bagi warga Indonesia yang ingin berpindah domisili. Dia mengatakan di Jakarta semua setara. "Tidak ada aturan yang melarang pergerakan orang dari satu tempat ke tempat lainnya. Wonogiri ke Balikpapan, Manokwari atau Jakarta, kita memiliki kesetaraan mencari kerja," sebut Anies.

Pastikan Surat Lengkap

Anies juga menganjurkan kepada para pemudik yang akan membawa keluarganya ke Jakarta agar pastikan membawa surat-surat kependudukan yang lengkap. Kedua, usahakan memiliki kepesertaan BPJS, sehingga kalau di Jakarta ada masalah kesehatan, mudah terkover.

"Ketiga, bawa keterampilan, bawa pengalaman, bawa kemampuan, sehingga di Jakarta ikut menggerakkan perekonomian di Ibukota. Dengan cara begitu, maka datang ke Jakarta, ikut berkontribusi kehidupan perekonomian di tempat kita," katanya.

Pemprov menginginkan Jakarta menjadi tempat yang setara bagi semuanya. Karena dalam praktiknya, proses pemeriksaan justicia begini, yang kena yang di bawah-bawah saja. Padahal yang datang ke Jakarta, ada yang kelas ekonomi bawah, ada yang tengah, ada yang atas.

"Hampir pasti yang di atas tidak tertangkap dalam operasi-operasi Justicia. Yang (operasi) itu diselenggarakan oleh siapa? Oleh kita sendiri," kata Anies.

Sementara itu, Gubernur berpesan agar warga Jakarta pulang ke kampung halaman dengan selamat. Berkat kedatangan mereka, perekonomiannya bergerak.

"Berkat kedatangan mereka, kesejahteraan kita meningkat. Dan berkat mereka, Jakarta pendapatan pajaknya meningkat. Karena itu kita kembalikan pendapatan pajak itu kepada mereka dalam bentuk fasilitas kendaraan pulang mudik," kata Anies.

Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI, sepanjang 2012 hingga 2014, angka urbanisasi ke Jakarta terus naik meski dalam jumlah yang sedikit. Tapi, sejak 2015, angka urbanisasi berfluktuasi. Pada 2015, jumlah pendatang baru ke Jakarta sebanyak 70.504 orang, naik 2,87 persen Lalu di 2016, angka turun 2,87 persen menjadi 68.763 orang. Tahun 2018 naik 2 persen menjadi 72.167 orang. pin/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Peri Irawan

Komentar

Komentar
()

Top