Pemilih Tak Ber-KTP Elektronik Mulai Disisir untuk Didata

JAKARTA - Masyarakat pemilih yang tidak memiliki KTP elektronik mulai disisir untuk didata. Langkah ini dilakukan Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta bersama Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Jakarta. Mereka mau bersinergi untuk menyerap pemilih yang belum memiliki KTP elektronik (KTP-el) menjelang Pemilu 2024.

"Dari Daftar Pemilih Tetap masih terdapat 80.036 pemilih potensial yang belum memiliki KTP-el di provinsi DKI Jakarta," ujar Ketua KPU Provinsi DKI Jakarta, Wahyu Dinata, Rabu. Wahyu menegaskan KTP elektronik merupakan syarat penting sebagai pemilih Pemilu 2014. Hal ini berdasarkan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Nomor 7 Tahun 2022.

Sementara itu, Ketua Divisi Data dan Informasi KPU Jakarta Fahmi Zikrillah berharap kunjungan kerja Dukcapil ke kantornya bisa mengatasi isu terkait dinamika data pemilih Jakarta. "Sebagai ibu kota dan kota metropolitan setiap hari banyak penduduk pindah atau datang. Maka, kita harus terus berkoordinasi dengan Dukcapil untuk memastikan hak pilih masyarakat," ujar Fahmi.

Pada kesempatan sama, Kepala Dinas Dukcapil Jakarta, Budi Awaluddin, menyampaikan berkomitmen membantu KPU DKI Jakarta. Hal ini terutama dalam menyelesaikan Pemilih non-KTP-el pada Pemilu 2024 mendatang dalam waktu satu hingga dua bulan ke depan. Bila perlu, jemput bola perekaman data kependudukan.

"Adanya dasborstatistik DARIKU UNTUKMU yang menyajikan data kependudukan secara visual, sehingga dapat membantu KPU memahami profil masyarakat," tutur Budi. Berdasarkan data KPU hingga Juli, tercatat DPT untuk Pemilu 2024 berjumlah 8.252.897 pemilih.