![Pencemaran Udara Rugikan Warga hingga 52 Triliun Rupiah](https://koran-jakarta.com/images/article/php_ixp_y_resized.jpg)
Pencemaran Udara Rugikan Warga hingga 52 Triliun Rupiah
![Pencemaran Udara Rugikan Warga hingga 52 Triliun Rupiah](https://koran-jakarta.com/images/article/php_ixp_y_resized.jpg)
Bahkan, ungkapnya, bus Transjakarta yang pernah menggunakan bahan bakar gas, kini malah kembali menggunakan solar. Hal ini, ucap Ahmad, sangat berpengaruh pada tingkat pencemaran udara di Jakarta. Sebelumnya, Transjakarta memiliki 810 unit bus yang memakai BBG. Saat ini, bus BBG Transjakarta yang dioperasikan hanya 320 unit semata.
"Sekarang musim kemarau yang dipengaruhi angin Muson. Angin Muson ini bertiup dari tenggara ke arah kita. Sehingga partikel gurun di Australia juga terbawa ke sini. Tapi persentasenya kecil. Penyebab paling besar buruknya kualitas udara di Jakarta adalah karena kendaraan bermotor, lalu pembangkit listrik batu bara, pembakaran sampah dan lainnya. Di sana ada sulfur dioksida, karbon monoksida, mono karbon dan lainnya," jelas Ahmad.
Diakuinya, kualitas udara yang diklaim masih baik itu dikarenakan ada perbedaan cara pengukuran tingkat pencemaran. Sehingga, terjadi pro-kontra antara masyarakat sipil yang menyebutkan udara Jakarta sudah tercemar, tapi pemerintah menganggapnya masih baik-baik saja.
Beda Pengukuran
Sebelumnya, Airvisual sebelumnya merilis data, bahwa pada Selasa tanggal 25 Juni 2019 pukul 08.00 WIB nilai Air Quality Index (AQI) Jakarta adalah 240 dengan konsentrasi PM 2.5 sebesar 189.9 ug/m3 atau berada pada kategori Sangat Tidak Sehat (Very Unhealthy) yang berlaku pada jam dan lokasi pengukuran tersebut.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya