Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Sabtu, 27 Nov 2021, 06:22 WIB

Pemulihan Ekonomi Masih Berisiko

Foto: ISTIMEWA

JAKARTA - Proses perbaikan ekonomi global dan nasional yang mulai terjadi masih memiliki berbagai tantangan mulai dari normalisasi kebijakan hingga potensi lonjakan Covid-19. Karena itu, dibutuhkan upaya penguatan pengendalian pandemi.

"Meskipun perekonomian dunia dan nasional menunjukkan perbaikan, namun masih terdapat beberapa tantangan," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Heru Kristiyana, dalam "Talkshow" Dialog Interaktif OJK, di Jakarta, Jumat (26/11).

Heru mengatakan sejauh ini pemulihan secara global maupun nasional telah terjadi seperti yang ditunjukkan oleh beberapa negara dengan pertumbuhan positif pada kuartal III-2021 setelah sebelumnya mengalami pelemahan. Dia mencontohkan, AS sempat terkontraksi 2,8 persen pada kuartal III-2020, namun pulih ke level 4,9 persen pada kuartal III tahun ini meski lebih rendah dibanding kuartal II-2021 yang sebesar 12,2 persen akibat lonjakan varian Delta.

Eropa tumbuh 3,7 persen pada kuartal III-2021, Jepang 1,4 persen, Jerman 2,5 persen, Prancis 3,3 persen, Inggris 6,6 persen, Italia 3,8 persen, Spanyol 2,7 persen, Tiongkok 4,9 persen, Filipina 7,1 persen, Brasil 5,5 persen, dan Indonesia 3,5 persen.

Kasus Covid-19 secara global pun turut melandai meski ada kenaikan pada pekan ketiga November 2021, terutama di Jerman, AS, Belanda, Inggris, Republik Ceska, Prancis, Australia, Italia, Polandia, dan Belgia seiring musim dingin (winter) yang mulai terjadi.

Sementara itu, kasus Covis-19 nasional, tren penyebarannya mereda dengan penambahan kasus sebanyak 186 kasus baru pada 22 November dengan sebaran terbesar ada di Papua, Jawa Barat, Jawa Tengah, Lampung, dan DKI Jakarta.

Menurut Heru, proses pemulihan ini didukung oleh program vaksinasi yang progresnya per 22 November secara global mencapai 7,63 miliar dosis di 184 negara.

Sebagai catatan, di Indonesia per 21 November 2021, vaksin dosis pertama sebanyak 134,42 juta atau 64,54 persen dari target, dosis kedua 89,22 juta atau 42,84 persen dari target dan dosis ketiga 1,2 juta.

Jaga Momentum

Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, memastikan pencapaian target pertumbuhan ekonomi akan tergantung pada efektivitas berbagai langkah pengendalian pandemi. Dia memastikan berbagai strategi akan diupayakan pemerintah untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi yang mulai terjadi pada 2021, termasuk mendorong vaksinasi dan mengoptimalkan protokol kesehatan.

"Penguatan di hulu akan dilakukan melalui percepatan vaksinasi, peningkatan testing dan tracing, serta pengendalian mobilitas masyarakat melalui pembatasan kegiatan (PPKM) dan peningkatan disiplin protokol kesehatan," kata Airlangga dalam pernyataan di Jakarta, Jumat (26/11).

Menurut dia, percepatan program vaksinasi itu akan bisa menciptakan herd immunity secara nasional serta berdampak pada peningkatan kepercayaan masyarakat dalam menjalankan kegiatan ekonomi. Dengan membaiknya kondisi internal, yang diiringi oleh pemulihan permintaan global serta surplus neraca perdagangan selama 18 bulan berturut-turut, maka fundamental ekonomi akan terus terjaga.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Antara, Muchamad Ismail

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.