Pemugaran Arena Lompat Jauh Tuntas Sebelum Asian Games
Foto: KORAN JAKARTA/Muhaimin A UntungJAKARTA - Arena lompat jauh di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, tidak mendapatkan persetujuan Pihak Federasi Atletik Internasional (IAAF) dikarenakan desain bak pasir yang ada di SUGBK belum sesuai standar dan dapat membahayakan keselamatan dari atlet.
Melihat hal itupun, IAAF menuntut baik dari panitia dan pengelola untuk melakukan perubahan dalam bak pasir lompat jauh. Apabila tidak diperbaiki, cabang lompat jauh tidak akan disetujui untuk dilombakan di Asian Games 2018 mendatang.
Merespon hal tersebut, Direktur Bina Penataan Bangunan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Iwan Suprijanto, menuturkan sebenarnya masalah ini bisa diatasi dengan dua skema. Membangun lintasan temporer atau mengubahnya secara permanen.
Mengubah lintasan secara permanen bakal menjadi pekerjaan rumah tersendiri. Birokrasinya bakal panjang. Sebab, segala macam bangunan dan detail di Kompleks GBK sudah masuk cagar budaya. Jadi, perlu ada izin dari pihak-pihak terkait jika ingin memugarnya. "Makanya, lebih baik temporer. Bisa dibongkar dan dipasang lagi, untuk sementara," ujar Iwan di Jakarta, Selasa (20/2).
Iwan meluruskan, kesalahan yang terjadi dalam desain lintasan atletik hanya ada satu sektor, bukan tiga seperti yang diberitakan selama ini.Frn/S-2
Redaktur: Sriyono
Penulis:
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Hari Kamis KPU tetapkan Gubernur
- 2 the Straits Times Memprediksi Presiden Prabowo Bersama Sembilan Presiden dan PM Negara Lain Jadi Pemimpin Dunia Berpengaruh
- 3 Kebijakan PPN 12 Persen Masih Jadi Polemik, DPR Segera Panggil Menkeu
- 4 Masuki Masa Pensiun, Kepala BSSN dan Kepala Basarna Diganti
- 5 Gara-gara Faktor Inilah, Pelantikan Kepala Daerah Terpilih di Provinsi Bali Diundur
Berita Terkini
- Biaya Produksi Sepatu Naik
- Peluang Rupiah Berbalik Melemah Terbuka
- PSSI Buka Suara Soal Rumor Louis van Gaal Jadi Dirtek Timnas Indonesia
- Raih Skor BBB, Pertamina NRE Tegaskan Komitmen Kelola ESG
- Tidak Bisa Andalkan Bansos Untuk Mengentas Kemiskinan. Perlu bangun Manufaktur yang Terhubung dengan Desa