Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Sabtu, 18 Jan 2025, 01:15 WIB

Pemprov Terus Berupaya Tekan Harga

Seorang pedagang yang menjual pangan di Pasar Senen Blok III, Jakarta Pusat, Kamis (19/12/2024).

Foto: ANTARA/Siti Nurhaliza

JAKARTA - Imlek terjadi akhir bulan dan puasa masih jauh, namun harga-harga banyak mulai naik. Untuk itu, Pemprov Jakarta terus berupaya menekan harga-harga agar tidak lepas kendali.

Secara tradisional, salah satu jalan yang ditempuh adalah menggelar kegiatan pangan murah keliling. “Kami selalu melakukan gerakan pangan murah. Kalau kemarin satu hari itu hanya tiga lokasi, sekarang kita naikkan menjadi delapan atau sembilan lokasi,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian Jakarta, Suharini Eliawati saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Kegiatan pangan murah keliling ini dilakukan dengan melibatkan BUMN dan BUMD Pangan di kantor-kantor instansi Pemprov Jakarta, rumah susun (rusun), Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), dan lokasi lainnya.

Gerakan pangan murah itu dilakukan BUMD pangan, Dharma Jaya, Food Station. Kerja sama penentuan lokasi silakan saja. Misalnya di Rusun menginginkan ada lokasi untuk gerakan pangan murahnya atau di tempat-tempat perkantoran seperti kantor kelurahan, camat, dan wali kota.

Merujuk informasi harga pangan dari Dinas KPKP16 Januari , harga beras IR1 14.977 per kg, bawang merah 43.080 per kg, dan bawang putih 47.091 per kg. Selanjutnya, cabai rawit merah 114.222 per kg, cabai merah besar 68.698 per kg, dan cabai merah keriting 73.922 per kg.

Masih dalam harga per kg, untuk, telur ayam ras 29.547, daging ayam broiler 40.142, daging sapi 139.789, minyak goreng curah 19.318, gula pasir 18.145 serta ikan mas 38.417.

Eliawati mengakui saat ini terjadi lonjakan harga terutama cabai yang dipengaruhi turunnya pasokan dari daerah produsen. Karena daerah-daerah produsen mengalami curah hujan tinggi. Bukan karena gagal panen, tapi memang tenaga kerja yang akan panen terbatas. “Karena hujan tinggi sehingga terjadi penurunan,” kata dia.

Namun, sambung Eliawati, dengan adanya aktivitas pertanian perkotaan (urban farming) oleh sebagian warga Jakarta, setidaknya sudah memenuhi kebutuhan mereka untuk skala rumah tangga. Pemprov, kata dia, akan terus melakukan peningkatan pemanfaatan lahan untuk aktivitas pertanian perkotaan sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pangan keluarga.

Dengan begitu, konsentrasi Pemprov saat ini pemenuhan kebutuhan restoran dan katering. Di antara upaya-upaya yang dilakukan, meningkatkan kerja sama antardaerah, terutama produsen komoditas cabai dan bawang merah. Eliawati menambahkan harga pangan masih dalam kondisi cukup terjaga meskipun terdapat beberapa pangan yang naik.

Adapun stok beberapa komoditas pangan yang tersedia di BUMD dan BUMN tanggal 15 Januari antara lain beras 214.945 ton, daging sapi 7.399 ton, daging ayam 765 ton, telur ayam 25 ton, gula pasir 2.112 ton dan minyak goreng 33 ton.

“Rawita Peti”

Sementara itu, Pemkot Jakarta Timur optimistis program “Rawita Peti” yang berarti Pedaskan Timur yang dihadirkan sejak tahun 2023 mampu menjaga ketersediaan stok pangan dan menstabilkan harganya.

Ini dijalankan berkolaborasi dengan PT East Seed West Indonesia (produsen benih) melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (corporate social responsibility/ CSR) dan Suku Dinas Lingkungan Hidup. Program Rawita Peti untuk meningkatkan ketahanan pangan dan menekan inflasi pangan.

Kepala Suku Dinas (Sudin) Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur Taufik Yulianto berharap,

Program ini bisa menjadi solusi keluhan warga terkait naiknya harga cabai di pasar, karena umumnya rumah tangga membutuhkan cabai untuk dikonsumsi tiap hari. Program ini berupa gerakan menanam cabai rawit di lahan kosong, termasuk pemanfaatan lahan di 76 lokasi rumah ibadah.

Kegiatan ini telah sukses menurunkan inflasi sebanyak tiga persen melalui budi daya cabai di seluruh kelurahan dan kecamatan.

Lalu, sejak 2024, Sudin KPKP Jakarta Timur terus menggerakkan partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan lahan dengan kegiatan pertanian perkotaan (urban farming). Mereka menanam cabai, bawang merah, sayuran daun, dan tanaman buah-buahan.

Redaktur: Aloysius Widiyatmaka

Penulis: Aloysius Widiyatmaka, Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.