Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kesejahteraan Rakyat I Pembangunan Ekonomi untuk Pertumbuhan Negara

Pemprov DKI Ajak ASN Perangi Kemiskinan

Foto : ANTARA/HO-PPID DKI Jakarta

Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Joko Agus Setyono saat memimpin upacara Peringatan Hari Pahlawan ke-78 di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI yang digelar di Silang Monumen Nasional (Monas) Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (10/11/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

Jumlah orang miskin Jakarta Utara diklaim menurun. Namun, angkanya tetap masih tinggi.

JAKARTA - Kemiskinan dan kebodohan berkaitan satu sama lain yang masih dialami sebagian masyarakat. Untuk itu, Aparatur Sipil Negara Negara (ASN) DKI Jakarta diajak untuk memeranginya. "Pemprov mengajak seluruh jajaran ASN Jakarta untuk bersama-sama memerangi kemiskinan dan kebodohan," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Jakarta, Joko Agus Setyono, Jumat (10/11).

Jalan penghapusan kemiskinan dan kebodohan yang dapat ditempuh, salah satunya bisa melalui pembangunan ekonomi kerakyatan. Joko mengatakan, bersama membangun usaha dan ekonomi kerakyatan akan menjadikan Indonesia tumbuh maju dan sejahtera.

Joko Agus mengatakan itu saat memimpin upacara Peringatan ke-78 Hari Pahlawan di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta di Silang Monumen Nasional Selatan, Jakarta Pusat. Dalam upacara tersebut, petugas membacakan pesan-pesan para pahlawan Indonesia. Kemudian, disusul pembacaan teks sambutan Menteri Sosial Tri Rismaharini.

Joko mengatakan, tema peringatan Hari Pahlawan ke-78 ini "Semangat Pahlawan untuk Masa Depan Bangsa dalam Memerangi Kemiskinan dan Kebodohan." Tema tersebut diangkat melalui hasil renungan untuk menjawab ancaman penjajahan moderen yang nyata. Sebab sekarang negara Indonesia merupakan pasar besar yang dikaruniai begitu banyak sumber daya alam yang luar biasa.

Indonesia memiliki tanah subur. Hasil laut melimpah. Kandungan bumi yang menyimpan beragam mineral. Dengan kekayaan yang melimpah dapat menjadi bekal bagi bangsa Indonesia untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan. Mereka saat itu mampu menghadapi musuh dalam pertempuran 10 November 1945 hanya menggunakan bambu runcing.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top