Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pemimpin Dunia Bertemu di KTT SDG 2023, Penuhi Janji Selamatkan Si Miskin

Foto : UN/Manuel Elias

Majelis Umum PBB.

A   A   A   Pengaturan Font

PBB -Para pemimpin dunia bertemu di Markas PBB pada Senin (18/9) untuk memenuhi janji-janji ambisius mengangkat kelompok termiskin di dunia pada saat negara-negara rentan sedang menghadapi serangkaian krisis.

Namun pertemuan tingkat tinggi pembangunan yang diadakan menjelang Sidang Umum PBB yang dibuka pada Selasa besok, terancam dikesampingkan oleh meningkatnya ketegangan geopolitik - dengan kehadiran Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada pertemuan di New York.

Pada 2015, negara-negara anggota PBB mengadopsi Sustainable Development Goals (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan), yang berisi 17 target untuk mengubah dunia pada 2030, termasuk mengakhiri kemiskinan ekstrem dan memastikan tidak satu pun dari 8 miliar penduduk bumi yang mengalami kelaparan.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan, KTT tersebut akan mengupayakan "rencana penyelamatan global" mengenai target-target tersebut, karena ia mengakui hanya sekitar 15 persen yang berada di jalur yang harus dipenuhi.

Tujuannya adalah "tentang harapan, impian, hak dan harapan masyarakat serta kesehatan lingkungan alam kita," kata Guterres.

"Hal ini bertujuan memperbaiki kesalahan yang terjadi dalam sejarah, menyembuhkan perpecahan global, dan membawa dunia kita menuju perdamaian abadi," katanya.

Ambisi Teralihkan

Upaya untuk mencurahkan perhatian dan dana pada tujuan-tujuan tersebut berulang kali mengalami kemunduran, termasuk akibat pandemi Covid-19, perang di Ukraina, dan kekacauan lainnya, memburuknya bencana iklim, dan peningkatan biaya hidup yang tajam.

KTT PBB "adalah ruang penting untuk melakukan perubahan," kata Abby Maxman, presiden badan amal aktivis anti-kemiskinan Oxfam America.

"Para pemimpin harus bertanggung jawab, mengindahkan seruan mereka yang berada di garis depan dan menggunakan waktu ini untuk mendengarkan, membuat komitmen yang berarti dan menindaklanjutinya dengan tindakan nyata," ujarnya.

Dia mengatakan bahwa salah satu langkah yang kuat adalah bagi negara-negara kaya untuk mendukung reformasi lembaga-lembaga ekonomi internasional guna mengatasi besarnya utang yang berdampak pada negara-negara berkembang.

KTT G20 di New Delhi bulan ini mengambil langkah awal untuk mengatasi keterwakilan di Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia.

"Tetapi secara keseluruhan, akankah KTT SDG ini menghidupkan kembali rasa 'harapan, optimisme dan antusiasme' seperti yang telah dicanangkan?"tanya Noam Unger, pakar pembangunan di Pusat Studi Strategis dan Internasional di Washington.

"Meningkatnya otoritarianisme, kemunduran demokrasi, serta persaingan geostrategis dan tekanan ekonomi, kemungkinan besar akan menutupi isu-isu mendasar lainnya terkait perubahan iklim dan pembangunan global," ujarnya.

Para pemimpin negara-negara berkembang akan hadir pada pertemuan hari Senin. Amerika Serikat, yang telah menyalurkan bantuan militer senilai 43 miliar dolar AS ke Ukraina untuk membantu mempertahankan diri dari invasi Rusia, berharap dapat menunjukkan bahwa mereka juga tertarik pada pembangunan.

Namun seorang diplomat senior Eropa memperingatkan kesenjangan yang semakin besar antara negara berkembang dan maju.

Salah satu tujuan KTT ini adalah "memastikan bahwa keretakan tidak bertambah jauh," kata diplomat itu.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dia akan mengadakan pertemuan di PBB tentang bagaimana menggunakan kecerdasan buatan untuk memajukan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top