Pemilihan Ketum PBNU Diupayakan Mufakat
Sidang Pleno Muktamar NU -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj berjalan keluar usai mengikuti sidang pleno pada Muktamar NU ke-34 di UIN Raden Intan, Lampung, Kamis (23/12). Sidang pleno tersebut beragendakan laporan pertanggungjawaban PBNU periode 2015-2021.
Ia mengatakan tensi tinggi yang sempat muncul di awal muktamar saat ini sudah mulai reda dan itu harus terus dipertahankan hingga seluruh rangkaian acara selesai dilaksanakan.
"Yang paling penting memang keutuhan NU, itu yang harus kita jaga," kata Eman yang juga Ketua Komisi Program Panitia Muktamar Ke-34 NU di Bandarlampung, Kamis (23/12).
Dia mengatakan NU adalah organisasi kemasyarakatan berbasis keagamaan sehingga harus bisa mempraktikkan cara-cara yang santun sebagaimana yang diajarkan oleh Islam.
Ia mengatakan memasuki abad kedua NU harus terus membangun dan mengembangkan organisasi. Capaian saat ini, seperti keberhasilan pendirian 43 perguruan tinggi, 8 rumah sakit, dan pengelolaan organisasi yang terbuka, harus terus dipertahankan dan ditingkatkan.
Dalam menentukan pilihan Ketua Umum PBNU, Eman mengingatkan agar muktamirin melihat rekam jejak dan kapabilitasnya memimpin organisasi 5 tahun mendatang.
Redaktur : andes
Komentar
()Muat lainnya