Pemikiran Ibnu Khaldun Mengalahkan Adam Smith Selama Setengah Milenium
Joseph Schumpeter
Sebelum Ibnu Khaldun, peran sejarawan Islam hanya sebatas menyebarkan ilmu tanpa mengubah, menyunting, atau menambahkan catatan apa pun pada tradisi tersebut. Mereka tidak pernah mempertanyakan validitas cerita, tetapi menganalisis kredibilitas penyiarnya dengan cukup hati-hati. Ibnu Khaldun membuang praktik tersebut, menyatakan perlunya metode ilmiah baru yang memungkinkan pemikir untuk memisahkan informasi sejarah yang benar dan palsu.
Tetapi, bagaimana cara mencapainya? Menurutnya, kita harus "menyelidiki organisasi sosial manusia" untuk memiliki "tolak ukur yang kuat" yang membantu kita untuk menganalisis masyarakat daripada menerima cerita-cerita yang tidak masuk akal dari para sejarawan.
Dia menyoroti bahwa ini adalah ilmu yang benar-benar baru, orisinal, dan independen, yang belum pernah ada sebelumnya
Ayah Tiri Ekonomi
Pemikiran Khaldunian mungkin sangat familiar bagi para ekonom saat ini. Dia menyatakan bahwa pembagian kerja berfungsi sebagai dasar bagi setiap masyarakat yang beradab dan mengidentifikasi pembagian kerja tidak hanya di tingkat pabrik, tetapi juga dalam konteks sosial dan internasional. Khaldun menyoroti contoh memperoleh biji-bijian bahwa pembagian kerja menciptakan nilai lebih.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Khairil Huda
Komentar
()Muat lainnya