Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pendidikan Karakter

Pemerintah Wujudkan Anak Berkarakter Baik

Foto : ISTIMEWA

Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Didik Suhardi.

A   A   A   Pengaturan Font

TANGERANG - KementerianPendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menargetkan tahun ini program penguatan pendidikan karakter (PPK) di 218.989 sekolah atau hampir di semua sekolah yang ada di Indonesia.

"PPK merupakan gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik, melalui harmonisasi hati, olah rasa, olah pikir, dan olahraga," kata Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Didik Suhardi, dalam acara taklimat media di Tangerang Selatan, Banten, Kamis (7/3).

Ia menjelaskan PPK dimulai pada 2016 dengan jumlah sekolah yang ikut program itu sebanyak 542 sekolah, kemudian pada 2017 meningkat menjadi 64.213 sekolah dan pada 2018 juga mengalami kenaikan sebanyak 188.646 sekolah.

"PPK merupakan upaya pemerintah untuk mewujudkan anak yang berkarakter baik dan mampu berdaya saing. Tidak hanya sopan santun saja, tetapi memiliki karakter pekerja keras, jujur, mandiri, disiplin, berani ambil risiko, dan memiliki nasionalisme tinggi."

Dalam kesempatan itu, dia juga menekankan bahwa untuk tingkat Taman Kanak-kanak (TK) yang paling penting adalah pendidikan karakter bukan pelajaran baca, tulis dan hitung atau (calistung).

"Untuk TK dan SD, fokusnya penanaman karakter. Melalui pembiasaan yang berlangsung di sekolah maka karakternya akan jadi budaya yang baik. Makanya jangan sampai anak-anak kita pada TK dan SD dieksploitasi untuk calistung, tapi malah lupa penanaman karakter," cetus dia.

Sementara itu, akademisi Sekolah Global, Sevilla Michael Thia mengatakan pendidikan karakter tidak hanya diterapkan melalui pendidikan akademik, tetapi juga melalui kegiatan lain, seperti drama, olahraga, maupun musik.

"Akademik dan kegiatan di luar akademik harus seimbang karena hal itu ada kaitannya dengan penguatan karakter siswa. Misalnya dengan drama. Dengan kerja sama dengan teman-temannya maka mereka akan belajar nilai-nilai seperti kerja sama," jelas Michael.

Dana BOS

Dalam kesempatan tersebut, Didik Suhardi juga mengatakan bahwa dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada 2019 mengalami kenaikan 800 miliar rupiah dibandingkan tahun sebelumnya. "Tahun ini dana BOS naik 800 miliar rupiah dari yang sebelumnya 46,6 triliun rupiah menjadi 47,4 triliun rupiah," ujarnya.

Untuk tahun ini, ada perbedaan penyaluran dana BOS dari tahun sebelumnya seperti BOS afirmasi untuk sekolah di desa sangat tertinggal, alokasi minimal hanya diberikan kepada wilayah terdepan, terluar dan tertinggal (3T), kemudian pembelian buku dialokasikan 15 persen hingga 20 persen untuk buku teks pelajaran dan nonpelajaran.

Selanjutnya penggunaan dana BOS untuk pembangunan fasilitas sanitasi, dan dana BOS itu berlaku tahun jamak.ruf/E-3

Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top