Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Selasa, 24 Sep 2024, 01:10 WIB

Pemerintah Segera Bentuk Angkatan Siber TNI

Raker Pencegahan Siber -- Menko Polhukam Hadi Tjahjanto (kanan) bersama Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria (kiri) mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (23/9). Rapat tersebut membahas pencegahan serangan siber di masa depan terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS).

Foto: Koran Jakarta/M. Fachri

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto mengungkapkan bahwa Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan untuk segera membentuk angkatan siber sebagai matra keempat Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Dia pun mengatakan bahwa Presiden Terpilih Prabowo Subianto juga menaruh perhatian terhadap pembentukan angkatan siber pada pemerintahannya mendatang. "Oh sudah, Pak Presiden sudah memerintahkan untuk membentuk matra keempat, termasuk Presiden Terpilih (Prabowo) kan concern dengan matra keempat," kata Hadi usai rapat kerja bersama Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (23/9).

Dia menyebut bahwa angkatan siber tersebut ibarat pasukan yang disiapkan untuk menghadapi perang pikiran. "Angkatan keempat ini, matra siber ini adalah perang pikiran. Jadi, bagaimana kita bisa mempengaruhi bahwa peperangan ini bisa kita menangkan," ucapnya.

Dia juga menilai serangan siber merupakan bentuk pertempuran modern. "Matra siber, matra keempat, ini adalah bagaimana kita menghadapi serangan-serangan siber dari luar ya, ini kan non-state. Dalam pertempuran modern saat ini, center of gravity kita sekarang adalah perang siber," tuturnya.

Dia lantas menuturkan bahwa pertempuran siber itu di dalamnya termuat perang proksi hingga propaganda. "Perang siber ini memerlukan bagaimana kita menghadapi perang proxy war, perang asimetris, kemudian ada lagi perang-perang propaganda," ujarnya.

Dia menambahkan dalam menghadapi perang siber tersebut diperlukan suatu peralatan sistem yang memadai untuk dapat menghalau serangan siber. "Diperlukan satu unit yang tiap hari melakukan patroli, kemudian melakukan rangkaian-rangkaian mitigasi," kata dia.

Indonesia, ujarnya, pernah pula menghadapi perang siber saat konflik dengan Timor Timur dahulu kala. "Saya ingatkan bahwa pada waktu Timur Leste, itu juga kita sudah melakukan perang siber, namun kita pada waktu itu belum menyiapkan perang-perang siber tersebut," ucapnya.

Sebelumnya pada 12 September, Presiden Joko Widodo menyerahkan pembahasan dan pembentukan Angkatan Siber selaku matra keempat TNI kepada pemerintahan Presiden Terpilih RI Prabowo Subianto.

"Saya rasa nanti semua negara akan menuju ke sana. Tapi nanti biar pemerintah baru Pak Presiden Prabowo Subianto yang akan menuju ke sana," ujar Jokowi di Istana Kepresidenan, Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, Kamis (12/9).

Menurut Jokowi, keberadaan Angkatan Siber sangat baik. Negara-negara lain juga sudah mulai mengarah kepada pembentukan angkatan siber.

Redaktur: Sriyono

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.