Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Produksi Pangan I Hingga Akhir 2018, Target Serapan Gabah oleh Bulog Sebesar 2,7 Juta Ton

Pemerintah Perlu Revisi HPP Beras

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

"HPP membatasi daya jual petani yang ingin menjual dengan harga lebih tinggi. Hal ini akan mendorong mereka untuk menjual berasnya ke tengkulak, yang tentu saja akan memengaruhi harga beras di pasar. Musim kemarau dan serangan hama juga mengakibatkan hasil panen berkurang," jelasnya.

Dia berpendapat pemerintah perlu mempertimbangkan kenaikan HPP antara lain karena harga di pasar selalu jauh lebih tinggi dari HPP. Hal tersebut, lanjutnya, tentu akan membuat petani merugi karena mereka dihadapkan pada stok panen gabah yang terbatas dan musim kemarau panjang, serta peningkatan biaya produksi.

"Bertambahnya biaya produksi yang tinggi mau tidak mau akan memengaruhi harga beras," ucapnya.

Petani Mengeluh

Sebelumnya, para petani mengeluhkan masih rendahnya serapan gabah oleh Bulog. Pusat Serikat Petani Indonesia (SPI) menilai serapan beras yang diambil oleh Bulog belum maksimal. Agus Ruli mengungkapkan minimnya penyerapan beras petani juga disebabkan harga pembelian gabah dari pemerintah melalui Bulog lebih rendah dibanding harga di lapangan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Antara

Komentar

Komentar
()

Top