Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanganan Wabah

Pemerintah pada 2023 Disarankan Fokus Vaksinasi "Booster"

Foto : Antaranews

Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman

A   A   A   Pengaturan Font

Vaksinasi Covid-19 berperan penting membentuk imunitas masyarakat dengan pemberian vaksin booster secara berkala.

JAKARTA - Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman, menyarankan pemerintah tahun 2023 fokus vaksinasi booster atau dosis ketiga dan keempat. Dengan catatan, vaksin dosis kedua sudah mencapai target sekitar 90 persen pada akhir tahun 2022.

"Saya sarankan sampai akhir tahun ini mendekati 99 atau 98 persen. Jangan kalah dengan serosurvey," ujar Dicky kepada Koran Jakarta, Jumat (26/8).

Vaksinasi booster dosis ketiga sebisa mungkin di atas 50 persen. Cakupannya harus terdistribusi merata tidak hanya di Jawa. Dia mendukung langkah pemerintah membuat prioritas untuk dosis keempat. Dia berharap tahun depan kondisi dunia dari Covid-19 sudah lebih baik.

"Tadinya saya optimistis awal tahun depan ada peluang mencabut status public health emergency of international concern, tapi tampaknya mundur pertengahan atau akhir tahun depan. Ini bicara performa negara-negara lain," jelasnya.
Dicky mengatakan vaksinasi booster lebih sulit. Banyak variabel yang menjadi tantangan seperti faktor kepercayaan masyarakat dan kebijakan pemerintah terhadap Covid-19.

Dia mengatakan pemenuhan target harus diikuti ketersediaan vaksin. Di sisi lain, konsistensi strategi komunikasi risiko harus dilakukan. "Jangan sampai kesulitan itu menurunkan target," tambahnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top