Pemerintah Optimistis Ekonomi Indonesia Tumbuh 8 Persen
Rachmat Pambudy Menteri PPN/Bappenas - Selain itu juga dilakukan pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar untuk menurunkan kemiskinan.
Foto: antaraJAKARTA – Pemerintah optimistis Indonesia bisa mencapai pertumbuhan ekonomi hingga delapan persen dengan mendorong sisi permintaan dan produksi. Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi delapan persen, kunci utama adalah reformasi struktural melalui reformasi birokrasi dan deregulasi, didukung dengan integrasi berbagai kartu kesejahteraan.
Demikian dikatakan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Rachmat Pambudy, pada forum konsultasi publik (FKP) dalam rangka penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029 sebagaimana dikutip dari keterangan resminya di Jakarta, Selasa (3/12).
“Selain itu juga dilakukan pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar untuk menurunkan kemiskinan. Ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk peningkatan efisiensi pelaksanaan program," ujar Rachmat Pambudy.
Di bidang pengembangan sumber daya manusia (SDM), tambah Rachmat Pambudy, Bappenas telah merancang program seperti pemberian makanan bergizi gratis (MBG), perbaikan infrastruktur sekolah, serta peningkatan layanan kesehatan untuk mengentaskan penyakit seperti tuberkulosis. Beberapa program ini merupakan bagian dari upaya mencapai pertumbuhan ekonomi delapan persen.
Seperti dikutip dari Antara, Rachmat Pambudy mengatakan pertumbuhan ekonomi ditargetkan mencapai delapan persen selama 2025–2029.
Kumpulkan Investasi
Beberapa prasyarat untuk mencapai pertumbuhan ekonomi delapan persen yaitu mengumpulkan investasi selama periode lima tahun ke depan sebesar 49.418 triliun rupiah, meningkatkan penanaman modal asing (PMA) per produk domestik bruto (PDB) 2 persen, share industri per PDB tahun 2029 meningkat hingga 21,9 persen, ekspor barang 400 miliar dollar AS, lalu pangsa pasar rantai pasok global/global value chain 1,4 persen.
Kemudian juga meningkatkan pendapatan negara per PDB tahun 2029 mencapai 18 persen, belanja negara per PDB 20 persen, produksi pangan meningkat 20 juta ton gabah kering giling (GKG), proporsi kontribusi produk domestik regional bruto (PDRB) 45,6 persen, dan rasio PDB pariwisata 5 persen dengan devisa 39,44 miliar dollar AS.
Dalam FKP, Kepala Bappenas menegaskan RPJMN 2025–2029 merupakan penjabaran dari visi, misi, serta prioritas Presiden RI atau yang disebut Asta Cita, dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045.
"RPJMN akan menjadi acuan bagi kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan nasional. RPJMN 2025–2029 fokus pada Asta Cita, yang akan menjadi prioritas nasional selama lima tahun ke depan," kata dia.
Bappenas menggunakan konsep Trisula Pembangunan sebagai kerangka pikir yang mencakup pertumbuhan ekonomi tinggi nan berkelanjutan, penurunan kemiskinan, dan pembangunan SDM berkualitas. Ketiga pilar ini bakal dikombinasikan dengan pengembangan wilayah dan mekanisme manajemen risiko pembangunan yang solid.
Menteri PPN mengharapkan seluruh pemangku kepentingan dapat bersinergi dalam perencanaan pembangunan.
"Dengan sinergi yang kuat, kita dapat menciptakan perencanaan yang komprehensif, integratif, dan implementatif, serta memastikan manfaatnya dirasakan oleh seluruh masyarakat," ungkap Rachmat.
Sementara itu, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Perkasa Roeslani, siap meningkatkan investasi agar target pertumbuhan ekonomi nasional delapan persen dapat tercapai.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Eko S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Ini Solusi Ampuh untuk Atasi Kulit Gatal Eksim yang Sering Kambuh
- 2 Jangan Masukkan Mi Instan dalam Program Makan Siang Gratis
- 3 Perkuat Implementasi ESG, Bank BJB Dorong Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan
- 4 Hargai yuk Berbagai Potensi Sekitar Kita
- 5 Jika Rendang Diakui UNESCO, Pemerintah Perlu Buat "Masterplan"