Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Pemerintah I Tingkatkan Penyaluran Dana Bansos

Pemerintah Jangan Semakin Bebani Rakyat dengan Hapus BBM Murah

Foto : ISTIMEWA

TAUHID AHMAD Direktur Eksekutif Indef - Konsumen BBM RON 90 ini sangatlah besar yakni di atas 50 persen dari dari total pelanggan gasoline. Jika ini dihapus, dampaknya bakal sangat besar karena menghancurkan daya beli masyarakat.

A   A   A   Pengaturan Font

"Tahun depan kan ada kenaikan PPN (pajak pertambahan nilai) begitu juga rencana kenaikan tarif listrik. Mana ada pengusaha yang mau rugi, tentu ketika PPN naik imbasnya ke konsumen. Multiplier effect-nya itu yang dipikirkan. Konsumen itu siapa, yah masyarakat juga," kata Tauhid.

Lalu sekarang, lanjut dia, ada rencana menghapus pertalite dan premium yang nyata-nyata pelanggannya banyak orang miskin. Lebih dari 27 juta penduduk itu atau 10 persen dari total populasi RI itu di bawah garis kemiskinan. "Bagaimana bisa pemerintah tidak beri kesempatan bagi rakyatnya untuk bernapas sedikit, setelah lama dihantam pandemi," tegas Tauhid.

Ia mengingatkan, tahun depan masyarakat kalangan bawah yang terkena dampak pandemi belum tentu mendapatkan pekerjaan. Pemerintah belum bisa menjamin apakah mereka sudah bisa bekerja atau belum tahun 2022. Lalu, tiba tiba dihantam lagi dengan kebijakan kenaikan harga LPG.

"Ini bisa mengurangi daya beli masyarakat, padahal pemerintah lagi mendorong pemulihan, tetapi kebijakannya justru menghancurkan konsumsi," ujar Tauhid.

Dari langkah ini, papar dia, inflasi tahun depan akan meningkat di atas tiga persen. Ketika harga-harga kebutuhan pokok meningkat itu akan meningkatkan batas garis kemiskinan. Padahal, tujuan kehadiran negara mengentaskan kemiskinan, bukan justru menambah angka kemiskinan baru.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top