Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Keuangan Negara

Pemerintah Harus Mulai Mengurangi Utang Baru

Foto : Sumber: Bank Indonesia – Litbang KJ/and - KJ/ONE
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) pada Jumat (15/1) melaporkan posisi utang luar negeri (ULN) Indonesia pada akhir November 2020 yang tercatat sebesar 416,6 miliar dollar AS atau tumbuh 3,9 persen secara tahunan (year on year/ yoy). Pertumbuhan utang tersebut terus naik dari tahun ke tahun karena pemerintah dan swasta terus melakukan penarikan pinjaman baru.

Menanggapi perkembangan tersebut, Pengamat Ekonomi dari Universitas Airlangga Surabaya, M Nafik, mengatakan produktivitas penarikan utang baru kini sangat berkurang karena digunakan untuk membayar cicilan utang dan bunga termasuk warisan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).

Penarikan utang baru untuk menanggung beban utang BLBI itu hanya akan mereduksi perekonomian dan kemampuan negara menjalankan program pembangunan.

"Beban pokok dan bunganya begitu besar sampai-sampai harus ditutup dengan utang baru. Akhirnya makin menumpuk dan devisa kita tergerus oleh kurs," kata Nafik.

Utang, jelasnya, seharusnya digunakan untuk menggerakkan pembangunan karena butuh pengembalian untuk melunasi ke kreditor. Kalau kondisi seperti itu terus dibiarkan maka kemampuan APBN semakin terbatas sehingga pembangunan tersendat.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top