Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ekonomi Makro I Deflasi Bukan Sukses Kendalikan Inflasi, tapi Masyarakat Tahan Belanja

Pemerintah Harus Dorong Peningkatan Pendapatan Masyarakat

Foto : Sumber: BPS - kj/ones
A   A   A   Pengaturan Font

Direktur Eksekutif Celios, Bhima Yudisthira, yang diminta pendapatnya, mengatakan deflasi saat ini patut dipahami sebagai indikasi melemahnya sisi permintaan secara berturut turut. Bagi negara berkembang dan sedang berada pada fase bonus demografi, kondisi deflasi beruntun adalah sebuah anomali. "Penduduk usia produktifnya kan besar, tetapi sisi permintaan lemah. Ada apa? Jadi, deflasi ini bukan kesuksesan dalam mengendalikan inflasi dari sisi pasokan, melainkan tanda masyarakat sedang menahan belanja," tegas Bhima. Bahkan, bukan lagi menahan belanja, tetapi uang yang mau dibelanjakan masyarakat sudah berkurang porsinya. Kelas menengah rentan sulit cari pekerjaan.

Sementara kelas menengah atas menahan belanja karena khawatir situasi ekonomi memburuk. "Jika deflasi berlanjut maka pelaku usaha khususnya industri makanan minuman, tekstil pakaian jadi, alas kaki hingga pelaku usaha properti akan revisi rencana bisnisnya," kata Bhima. Saat ini dengan Purchasing Managers' Indeks (PMI) manufaktur tetap di bawah angka 50 menandakan perusahaan menurunkan pembelian bahan baku. "Gejolak ini jika tidak dicegah dapat berujung pada resesi ekonomi," tandasnya.

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Atma Jaya, YB. Suhartoko, mengatakan kondisi deflasi saat ini dipersepsikan terjadinya pelemahan daya beli atau turunnya permintaan masyarakat. "Jika masyarakat menunda pengeluarannya maka pemerintah perlu melakukan komunikasi yang lebih intensif dan transparan untuk sosialisasi kondisi ekonomi yang riil saat ini dan masa depan. "Komunikasi ini paling tidak bisa menjadi pendorong perubahan ekspektasi yang lebih positif," katanya. Jika deflasi disebabkan penurunan daya beli, maka solusinya adalah meningkatkan daya beli agregat dengan bantuan langsung berwujud barang bukan uang tunai agar dampak multipliernya lebih cepat dan besar.

Kebijakan Komprehensif

Direktur Narasi Institut, Achmad Nur Hidayat, menegaskan bahwa pemerintah perlu merespons dengan kebijakan yang lebih komprehensif, tidak hanya fokus pada stabilitas harga, tetapi juga pada peningkatan pendapatan riil masyarakat.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top