Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pemerintah Berupaya Membangun Kawasan IKN sebagai "Forest City"

Foto : istimewa

Persemaian Mentawir mampu memproduksi dengan kapasitas hingga 16 juta bibit per tahun.

A   A   A   Pengaturan Font

PENAJAM PASER UTARA - Pemerintah tengah berupaya membangun kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai forest city dan Kalimantan yang hijau secara luas. Upaya tersebut dimulai dengan membangun persemaian yang mampu menyediakan bibit pohon dalam jumlah besar, di mana Persemaian Mentawir ini mampu memproduksi dengan kapasitas hingga 16 juta bibit per tahun.

"Pemerintah tengah berupaya membangun kawasan IKN sebagai forest city dan Kalimantan yang hijau secara luas," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Persemaian Mentawir, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (2/11).

Menurut siaran persnya, berbagai jenis bibit tanaman yang ada di Persemaian Mentawir disiapkan untuk nantinya ditanam di kawasan IKN. Selain itu, bibit-bibit tersebut juga akan didistribusikan ke seluruh wilayah Kalimantan sebagai bagian dari upaya pemulihan lingkungan melalui penanaman penghijauan.

Dengan dukungan suplai bibit tanaman dari Persemaian Mentawir, IKN nantinya menjadi ibu kota baru yang lebih hijau, begitu juga dengan Kalimantan secara luas. Intinya untuk mengembalikan hutan hujan tropika Borneo.

Presiden Jokowi didampingi Menteri LHK Siti Nurbaya, di Persemaian Mentawir ini menerima 100 CEO. Para CEO melakukan observasi persemaian dan menerima penjelasan sejumlah hal terkait persemaian dan pembangunan IKN.

Sebelumnya ketika mendampingi Presiden Jokowi meninjau Persemaian Mentawir, Menteri LHK menjelaskan Persemaian Mentawir dibangun atas kerja sama dan kolaborasi berapa pihak terkait.

"Dibangun cukup lama sejak Juli tahun lalu karena medan yang cukup berat dalam hal cut and fill, sekarang sudah jadi dengan bangunan Mother Plant House Area sebanyak 3 blok, Production House dan Pumping House, Germination House Area 6 blok yang masing-masing blok terdapat tiga bay. Ada sistem penyiraman di dalamnya, ada Aclimatization House Area sebanyak 6 blok yang masing-masing 3 bay dan ada Open Growth Area sebanyak 18 blok. Itu sudah jadi semua," papar Menteri LHK.

Diungkapkan sarana dan prasarana juga sudah memadai, seperti jalan lingkungan sudah dibangun, embung, serta solar panel untuk tenaga listrik yang akan mendukung listrik dari PLN. Bangunan pendukung lain seperti kantor, musholla dan perumahan karyawan, sudah sekesai dan perapihan dengan taman, pintu gerbang, dan sebagainya sedang terus dilakukan menjelang peresmiannya.

Saat ini di dalam Persemaian Mentawir telah terdapat sekitar 3,98 juta bibit dari rencana 15-16 juta kapasitasnya. Bibit yang telah ada, antara lain tanaman kayu seperti belangeran, ulin, meranti, balsa, gaharu, nyatoh, nyamplung, tengkawang, jabon, dan sebagainya.

Kemudian terdapat juga tanaman hasil hutan bukan kayu, seperti aren, cempedak, duren, jengkol, petai, mangga, manggis, alpukat, sirsak, dan lain-lain, serta tanaman estetika seperti tanjung, flamboyan, tabebuya, dan pucuk merah.

"Persemaian Mentawir ini punya arti sangat penting dan dikontrol Presiden, sebagai penanda bahwa membangun IKN dilaksanakan dengan orientasi hijau. Presiden telah tegaskan sejak awal 2021, saat persiapan dan mulai konstruksi persemaian di 2022 hingga sekarang kegiatan konstruksi di IKN," tegas Menteri LHK.

Menteri Siti menyinggung perubahan iklim yang nyata dan ancamannya telah dirasakan seperti udara panas, bahkan di beberapa negara kebakaran hebat dan di belahan negaralain banjir yang dahsyat. Perubahan iklim itu terjadi terutama karena emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang sering diukur dengan CO2.

"CO2 secara alamiah menjadi bagian dari proses fotosintesis oleh pohon atau tanaman yang diserap dari udara dan berfotosintesis menjadi cadangan energi dan makanan untuk tanaman menjadi bertumbuh. Jadi ada hubungan antara tanaman dan penyerapan CO2 atau emisi karbon," terang Menteri Siti.

Arahan Presiden Jokowi untuk melakukan rehabilitasi hutan dan lahan secara besar-besaran, menurut Menteri Siti, harus dinilai dari kerja yang nyata yaitu pembibitan. Sekarang Indonesia telah memiliki pusat-pusat pembibitan dalam skala besar seperti di Rumpin, Jawa Barat dan di persemaian di Bali untuk mangrove; juga di Danau Toba Sumut, Labuan Bajo, NTT dan Likupang, Sulut.

Persemaian Rumpin telah diresmikan tanggal 10 Juni 2022. Pesemaian Rumpin memiliki kapasitas produksi bibit 6-8 juta per tahun. Sampai saat ini, sejak peresmiannya pada Juni tahun lalu, telah diproduksi sebanyak 13,4 juta bibit.

"Pembangunan persemaian skala besar di daerah lainnya, segera dilaksanakan di Kalsel dan Sumatera Selatan. Perintah Presiden secara bertahap untuk dibangun pada setidaknya di 34 provinsi," ungkap Menteri Siti.

"Terdapat pula arahan Presiden untuk menghijaukan lokasi-lokasi yang masih belum ditanami, penataan lanskap hutan, dan lainnya. Arahan tersebut akan langsung dikerjakan dan dirapihkan," imbuh Menteri Siti.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top