Pemerintah Bayangan Ajak Tentara Junta Membelot
Kendaraan Militer | Tentara Myanmar mengendarai sebuah tank saat peringatan Hari Angkatan Bersenjata di Naypyidaw, beberapa waktu lalu. Pemerintah bayangan Myanmar menawarkan hadiah bagi tentara junta untuk membelot sambil membawa kendaraan militer dan menyerahkannya pada oposisi.
Thein Tun Oo, direktur eksekutif Institut Studi Strategis Thayninga yang adalah sekelompok mantan perwira militer dari Myanmar, menyebut tawaran itu tidak praktis dan tidak realistis.
"Pengumuman ini semata-mata hanya untuk tujuan propaganda. Ketika pasukan oposisi mengangkat senjata untuk berperang, mereka akan melakukan apa saja untuk mengalahkan musuh, terlepas dari apakah itu benar atau salah. Adapun apakah taktik ini akan berhasil atau tidak, itu tergantung pada tujuan dan dampaknya," ucap dia.
Kapten Lin Htet Aung mengatakan bahwa terlepas dari dampaknya terhadap hasil konflik, tawaran hadiah NUG akan menyebabkan tentara dari semua tingkatan militer dipertanyakan kesetiaan mereka kepada junta.
"Pengumuman ini akan menimbulkan ketidakpercayaan di antara anggota militer. Militer sudah menghadapi krisis moral dan kehilangan loyalitas di antara para anggotanya. Perwira berpangkat tinggi akan secara tegas menghukum setiap pelanggaran yang terjadi setelah pengumuman ini," ungkap dia.
Menurut Pyithu Yinkwin, sekelompok anggota CDM yang terdiri dari mantan personel militer, hampir 3.000 tentara telah bergabung dengan CDM sejak kudeta 1 Februari 2021 oleh junta.RFA/I-1
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya