Pemerintah Bayangan Ajak Tentara Junta Membelot
Kendaraan Militer | Tentara Myanmar mengendarai sebuah tank saat peringatan Hari Angkatan Bersenjata di Naypyidaw, beberapa waktu lalu. Pemerintah bayangan Myanmar menawarkan hadiah bagi tentara junta untuk membelot sambil membawa kendaraan militer dan menyerahkannya pada oposisi.
YANGON - Pemerintah bayangan Myanmar,National Unity Government (NUG), dilaporkanRadio Free Asiapada Selasa (19/4) telah menawarkan hadiah kepada tentara junta untuk membelot dengan membawa jet, helikopter, dan kendaraan tempur lain. Tawaran ini kemungkinan akan menguji loyalitas jajaran militer yang lebih rendah, menurut seorang mantan prajurit junta.
Awal bulan ini, NUG mengumumkan bahwa mereka menawarkan hadiah uang tunai hingga 300.000 dollar AS bagi setiap prajurit yang menghancurkan kendaraan atau pesawat tempur milik angkatan darat, angkatan laut atau udara, atau 500.000 dollar AS kepada siapa saja yang membelot ke oposisi dengan membawa kendaraan militer.
Naing Htoo Aung, sekretaris tetap Kementerian Pertahanan NUG, mengatakan bahwa pemberian penghargaan dimaksudkan untuk memberikan jaminan hidup bagi para prajurit yang melawan junta.
"Kami telah mengetahui bahwa ada banyak tentara yang ingin membelot dari unit mereka dan bergabung dengan pasukan rakyat," kata Aung. "Kami berharap pengumuman ini akan mendorong mereka untuk membelot lebih banyak. Kami percaya tingkat pembelotan akan meningkat setiap hari," imbuh dia
Kapten Kaung Thu Win, seorang perwira militer yang bergabung dengan Gerakan Pembangkangan Sipil (CDM) antijunta, mengamini bahwa ada prajurit berpangkat dan prajurit kemungkinan akan mengambil kesempatan itu, meskipun ia mengakui bahwa akan sulit bagi mereka untuk melarikan diri dengan membawa kendaraan militer secara utuh.
"Akan sulit untuk membawa pesawat atau jet tempur ke lokasi lain. Misalnya, jet tempur membutuhkan landasan khusus. Helikopter juga terbatas dalam jangkauannya, tergantung pada kapasitas mereka. Bahkan tank pun sulit untuk menempuh jarak jauh," kata Win.
"Lebih realistis untuk mengharapkan mereka menghancurkan kendaraan militer. Dan mereka seharusnya hanya menerima hadiah jika mereka dapat menunjukkan bukti bahwa mereka telah menghancurkan kendaraan dan membelot," imbuh dia
Dalam pengumuman NUG, tentara juga berhak atas hadiah uang tunai senilai 100.000 dollar AS jika mereka menghancurkan tangki bahan bakar jet tempur serta pabrik senjata dan fasilitas penyimpanan senjata lainnya.
Propaganda
Thein Tun Oo, direktur eksekutif Institut Studi Strategis Thayninga yang adalah sekelompok mantan perwira militer dari Myanmar, menyebut tawaran itu tidak praktis dan tidak realistis.
"Pengumuman ini semata-mata hanya untuk tujuan propaganda. Ketika pasukan oposisi mengangkat senjata untuk berperang, mereka akan melakukan apa saja untuk mengalahkan musuh, terlepas dari apakah itu benar atau salah. Adapun apakah taktik ini akan berhasil atau tidak, itu tergantung pada tujuan dan dampaknya," ucap dia.
Kapten Lin Htet Aung mengatakan bahwa terlepas dari dampaknya terhadap hasil konflik, tawaran hadiah NUG akan menyebabkan tentara dari semua tingkatan militer dipertanyakan kesetiaan mereka kepada junta.
"Pengumuman ini akan menimbulkan ketidakpercayaan di antara anggota militer. Militer sudah menghadapi krisis moral dan kehilangan loyalitas di antara para anggotanya. Perwira berpangkat tinggi akan secara tegas menghukum setiap pelanggaran yang terjadi setelah pengumuman ini," ungkap dia.
Menurut Pyithu Yinkwin, sekelompok anggota CDM yang terdiri dari mantan personel militer, hampir 3.000 tentara telah bergabung dengan CDM sejak kudeta 1 Februari 2021 oleh junta.RFA/I-1
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya