Pemerintah Akan Percepat Persiapan Ibadah Haji
Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas
Foto: IstimewaJAKARTA - Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, mengatakan pemerintah siap mempercepat persiapan Ibadah Haji 2023. Menurutnya, meski penetapan kuota terbilang cepat, tapi waktu persiapan yang tersedia tidak banyak.
"Apalagi tahun ini adalah kali pertama penyelenggaraan ibadah haji dengan kuota normal setelah pandemi," ujar Menag, di Jakarta, Jumat (13/1).
Dia mengungkapkan, pihaknya akan menggelar rapat internal untuk membahas langkah-langkah strategis penyelenggaraan Ibadah Haji 2023. Pihaknya juga akan rapat kerja dengan komisi VIII DPR RI, mengingat biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji juga harus segera ditetapkan agar jemaah bisa segera melakukan pelunasan.
"Insya Allah raker dengan Komisi VIII DPR dijadwalkan 19 Januari 2023," jelasnya.
Yaqut mengungkapkan, rapat koordinasi internal dan rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI juga akan membahas pemanfaatan kuota, khususnya bagi jemaah lansia. Banyak jemaah lunas tunda yang belum berangkat karena pembatalan keberangkatan pada musim haji 2020 dan 2021.
Dia menambahkan, pada tahun 2022, banyak jemaah lansia yang tertunda keberangkatannya karena aturan pembatasan umur. Adapun tahun ini, sudah tidak ada pembatasan usia sehingga jemaah lansia juga bisa berangkat.
"Saya sudah meminta kepada seluruh jajaran Ditjen PHU untuk mempersiapkan beragam skema dan mekanismenya sejak awal, termasuk mempersiapkan para petugas yang profesional dalam memberikan layanan kepada jemaah," katanya.
Kuota haji Indonesia pada tahun 2023 telah ditetapkan sebesar 221.000 jemaah. Jumlah ini terdiri atas 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus. "Kita masih terus berikhtiar agar mendapat tambahan kuota. Komunikasi dengan pihak Kementerian Haji dan Umrah Saudi terus dilakukan. Insya Allah peluang penambahan masih ada," tandasnya.
Secara terpisah, Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi berharap bertambahnya jumlah kuota jemaah haji asal Indonesia sebesar 221.000 jemaah mampu mengurai daftar tunggu haji, khususnya pelayanan pelaksanaan haji yang sempat tertunda saat pandemi Covid-19 berlangsung. Pihaknya mengapresiasi pemerintah yang mampu melakukan lobi (negosiasi) dengan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi untuk menaikkan kuota haji lebih banyak dari 2022.
"Tentu bertambahnya kuota ini tidak terlepas dari upaya pemerintah yang melakukan lobi dan negosiasi dengan pemerintah Arab Saudi," terangnya.
Dia memberi catatan penting bagi jajaran Kementerian Agama, khususnya dalam pelayanan pelaksanaan Ibadah Haji dan Umrah bagi Muslim Indonesia. Dia meminta Calon Jemaah Haji (CJH) asal Indonesia untuk menjaga stamina dan kesehatan agar niat ibadah mampu dipenuhi dengan baik.
"Tentu bertambahnya kuota dua kali lipat dari 2022 patut disyukuri. Artinya, ini bisa sedikit memperpendek masa panjang antrean haji di Indonesia," katanya.
Redaktur: Sriyono
Penulis: Muhamad Ma'rup
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Kampanye Akbar, RIDO Bakal Nyanyi Bareng Raja Dangdut Rhoma Irama di Lapangan Banteng
- 2 Dharma-Kun Berjanji Akan Bebaskan Pajak untuk Pengemudi Taksi dan Ojek Online
- 3 Kasad Hadiri Penutupan Lomba Tembak AARM Ke-32 di Filipina
- 4 Cegah Jatuh Korban, Jalur Evakuasi Segera Disiapkan untuk Warga Sekitar Gunung Dempo
- 5 Masyarakat Perlu Dilibatkan Cegah Gangguan Mental Korban Judol