Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pemelajar BIPA Harapkan Kelas Khusus Sastra untuk Permudah Pelajari Bahasa Indonesia

Foto : istimewa

Pegiat sastra bagi pemelajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA), Devi Virhana (tengah) bersama para pemelajar BIPA asal Mesir.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Para pemelajar bahasa Indonesia dari negara lain berharap semakin banyak kelas-kelas yang mengajarkan bahasa Indonesia. Tidak hanya itu, mereka juga mengharapkan adanya pengajar sastra agar mempermudah mempelajari bahasa Indonesia.

"Ya, Saya sudah membaca curhatan teman-teman Saya di Mesir, sastra memang sangat penting bagi pengajaran bahasa Indonesia," ujar pegiat sastra bagi pemelajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA), Devi Virhana, kepada Koran Jakarta, Minggu (12/5).

Dia menambahkan, pemelajar BIPA juga berharap ada kelas sastra khusus, setara dengan pengajaran bahasa. Dengan demikian dapat meningkatkan bakat mereka dalam menulis dan membaca puisi, pantun, bercerita, bermusikalisasi puisi, dan bakat lainnya.

Devi mengungkapkan salah satu metode yang kerap ia gunakan yaitu "Fun Class" dengan tidak berfokus pada teori-teori saja. Dia memberikan peluang bagi siswa BIPA untuk mengeksplorasi nilai-nilai yang ada dalam sastra dan menjadikan mereka lebih kreatif dan eksploratif.

"Jika tidak ada kelas khusus untuk sastra, belajar bahasa akan sangat membosankan, alhamdulillah selama ini mereka aktif berlatih, mau mencoba, tiba-tiba masuk final dan juara," jelasnya.

Minat Mengajar

Devi yang telah mengenalkan bahasa Indonesia ke 15 negara ini menyatakan, tidak sedikit pemelajar BIPA Mesir yang sudah fasih untuk menjadi guru di negaranya. Mereka berharap agar pemerintah Indonesia menghimpun warga asing yang bisa berbahasa Indonesia untuk menjadi guru di negaranya untuk membantu penyebaran bahasa Indonesia.

"Tidak hanya orang Indonesia tetapi pemerintah Indonesia harus memberdayakan orang asing yang fasih berbahasa Indonesia untuk menjadi guru bahasa Indonesia dan membantu pengembangan bakat murid-murid lainnya," ucapnya.

Dia mencontohkan, pemelajar BIPA asal Mesir, Marawan, juara 1 lomba reportase tingkat dunia 2023 lalu, siap menjadi guru bahasa Indonesia atau mengajarkan ilmu reportase bagi murid-murid yang ingin berkecimpung di dunia reporter. Ada juga Sara Mustafa, yang siap menjadi guru teater dan guru bermain peran bagi murid-murid Mesir.

"Saya pikir mereka yang sudah punya bakat reporter, berpuisi, bercerita, musikalisasi puisi dan lainnya perlu didukung untuk menjadi pegiat sastra, pegiat seni di negaranya, membuat konten-konten kreatif, sebagai bukti bahwa bahasa Indonesia telah diaplikasikan dalam bentuk karya nyata jadi tidak hanya di kelas saja," katanya.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top